Netanyahu ke Antony Blinken: Pembunuhan Yahya Sinwar Jadi Peluang Israel Raih Tujuan di Gaza
PM Israel Netanyahu mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, pembunuhan Yahya Sinwar jadi peluang Israel raih tujuannya di Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan kematian Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar, adalah peluang untuk mencapai tujuan Israel di Jalur Gaza, tanpa menyebut gencatan senjata.
"Israel sedang bekerja keras untuk memulangkan para sandera yang masih ditahan di Gaza," kata kantor Netanyahu, Selasa (22/10/2024).
"Menghilangkan kepala biro politik Hamas, Yahya Sinwar, mungkin berdampak positif pada kembalinya para sandera dan mencapai semua tujuan perang yang diharapkan Israel dan hari setelahnya di Jalur Gaza,” lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mendesak Netanyahu untuk memanfaatkan momen kematian Yahya Sinwar dan melanjutkan perundingan gencatan senjata dengan Hamas.
Antony Blinken menekankan pentingnya membebaskan semua sandera dan meringankan penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
"Antony Blinken juga menekankan pentingnya Israel mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan dan mempertahankan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan untuk memastikan bantuan ini menjangkau warga Palestina di seluruh Jalur Gaza," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, seperti diberitakan Al Jazeera.
Netanyahu dan Antony Blinken juga membahas rencana masa depan untuk Jalur Gaza yang menjamin keamanan berkelanjutan bagi Israel dan Palestina.
"Antony Blinken berdiskusi dengan Netanyahu pentingnya membangun jalur baru pasca-konflik yang memungkinkan warga Palestina membangun kembali kehidupan mereka, menyediakan pemerintahan, keamanan dan rekonstruksi untuk Gaza," kata pernyataan itu.
Selain itu, mengenai invasi Israel di Lebanon yang disebut menargetkan Hizbullah, Matthew Miller membenarkan Antony Blinken kembali menyerukan solusi diplomatik sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang menghentikan perang Israel-Hizbullah tahun 2006.
Antony Blinken dan Netanyahu juga membahas perlunya Israel menahan diri agar mengurangi respons terhadap Iran.
"Selama pertemuan tersebut, membahas masalah ancaman Iran dan perlunya menyatukan upaya untuk menghadapinya," menurut laporan Channel 13 Israel yang mengetahui pembicaraan itu.
Baca juga: 3 Tentara Israel termasuk 2 Perwira Tewas, 20 Lainnya Terluka di Gaza dan Lebanon
“Menteri Luar Negeri AS menyampaikan pesan yang menyatakan AS mengharapkan Israel untuk membuat tanggapan terhadap Iran lebih disiplin," lanjutnya.
Sumber itu menegaskan AS tidak ikut campur pada pengambilan keputusan Israel jika menyerang Iran.
Antony Blinken tiba di Israel pada Selasa (22/10/2024), sebagai bagian dari tur baru di Timur Tengah yang bertujuan untuk mendorong gencatan senjata di Gaza.