Anggur Shine Muscat di Singapura Dinyatakan Aman
Anggur Shine Muscat di Singapura aman untuk dimakan, setelah lulus uji pestisida oleh Badan Pangan Singapura (SFA).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Anggur Shine Muscat di Singapura aman untuk dimakan, setelah lulus uji pestisida oleh Badan Pangan Singapura (SFA).
"Sampai saat ini, pengujian SFA terhadap pestisida pada anggur Shine Muscat tidak mendeteksi tingkat residu pestisida yang membahayakan keamanan pangan," kata lembaga tersebut, menanggapi pertanyaan media, dikutip dari The Straits Times.
Menurut SFA, anggur Shine Muscat yang dijual di Singapura sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti China, Korea Selatan (Korsel), dan Jepang.
“SFA akan terus menguji dan memantau situasi untuk melindungi kesehatan masyarakat.”
SFA mengatakan produk makanan harus dibawa ke Singapura oleh importir yang memiliki izin.
Pengecer harus memastikan mereka mendapatkan produk mereka dari sumber yang diatur oleh badan tersebut.
Badan tersebut mengatakan pihaknya secara rutin memeriksa makanan impor untuk mengetahui kandungan pestisida.
Ada peraturan terkait jumlah bahan kimia yang diizinkan dalam produk tersebut.
SFA juga menyarankan konsumen untuk menggosok permukaan buah dengan lembut saat membilasnya untuk membantu menghilangkan residu pestisida, dan mengupas kulitnya, karena sebagian besar residu terdapat pada permukaan buah.
Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran atas tingginya tingkat residu bahan kimia berbahaya yang terdeteksi dalam sampel anggur Shine Muscat yang diimpor dari China dan diuji di Thailand.
Baca juga: Anggur Shine Muscat di Indonesia Disebut Aman, Barantin Jamin Sudah Dicek Sesuai Standar
Sehubungan dengan hal itu, Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan/Food And Drugs Administration (FDA) Thailand telah mengeluarkan rilis resmi yang menyatakan bahwa produk Anggur Shine Muscat aman untuk dikonsumsi.
"Uji laboratorium mendeteksi residu pestisida yang tinggi dalam 23 dari 24 sampel yang dikumpulkan," papar FDA Thailand.
Bahkan satu sampel dari buah yang diimpor dari China tersebut mengandung klorpirifos yang dilarang di Thailand.
Bahan kimia beracun lainnya yang ditemukan dalam anggur mencakup Bifenazate, Dinotefuran, Fluopyram, Boscalid, Fluopicolide, Pyrimethanil, Ametoctradin, Tetrakonazole, Ethirimol, Metrafenone, Fludioxonil, Bupirimate, Isopyrazam, Oxathiapiprolin, Biphenyl, dan Cyazofamid, The National melaporkan.
Meskipun hasil pengujian cepat menunjukkan anggur tersebut aman dikonsumsi, NFA juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan good practices sebelum konsumsi buah anggur antara lain: pilih anggur yg memiliki izin edar; cuci dengan air mengalir yg bersih sebelum dikonsumsi.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)