Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kekurangan Pasukan, Panglima Syrsky Kerahkan Teknisi Pesawat Jadi Prajurit Infanteri Garis Depan

Ukraina semakin krisis pasukan menyebabkan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrsky melakukan segalanya.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Kekurangan Pasukan, Panglima Syrsky Kerahkan Teknisi Pesawat Jadi Prajurit Infanteri Garis Depan
Anatolii Stepanov / AFP
Ilustrasi Prajurit Ukraina: anglimaOLeksander Syrsky mulai mengerahkan teknisi pesawat turut dalam peperangan di garis depan 

TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina semakin krisis pasukan menyebabkan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrsky melakukan segalanya.

Untuk mendukung peperangan di garis depan, Syrsky disebut-sebut akan memindahkan para teknisi pesawat menjadi prajurit infanteri.

Anggota parlemen Ukraina atau Verkhovna Rada, Maryana Bezuglaya mengatakan bahwa akibat kekurangan tentara, panglima merotasi teknisi pesawat militer menjadi prajurit perang.

Baca juga: Pentagon: 10.000 Pasukan Korea Utara Sudah di Rusia, Bakal Berperang Dalam Skala Penuh

"Syrsky memindahkan teknisi pesawat ke infanteri sehingga pilot dapat menyiapkan pesawat mereka sendiri," tulis Bezuglaya di saluran Telegramnya dikutip dari Strana, Kamis .

Wanita yang dikenal sebagai orang kepercayaan Presiden Volodymyr Zelensky tersebut mengkritik kebijakan sang panglima karena jika teknisi pesawat maju ke garis depan maka perawatan pesawat militer bisa terganggu.

Sebelumnya, Bezuglaya juga mengatakan bahwa militer Ukraina memasukkan 20 persen dokter yang bekerja di rumah sakit militer Ukraina dikerahkan ke infanteri.

"Jadi kita memiliki masalah dengan kualitas dan volume perawatan medis dalam sistem Komando Pasukan Medis dan Panglima Tertinggi memutuskan untuk membuat keruntuhan di sana juga?" tulis Bezuglaya.

Berita Rekomendasi

Bezuglaya meminta Zelensky untuk memberhentikan Panglima Tertinggi Syrsky dan Menteri Pertahanan Umerov.

Ukraina berencana merekrut sebanyak 160.000 prajurit baru dalam tiga bulan ke depan.

Baca juga: Sisa Kapal Militer Rusia yang Terlihat di Teluk Streletska, Detik-detik Sebelum Ukraina Menyerang

Perekrutan tersebut sangat mendesak untuk memerangi pasukan Rusia yang terus merebut wilayah negara itu.

Anggota parlemen Ukraina Alexey Goncharenko di depan anggota DPR Ukraina mengatakan bahwa saat ini negerinya sedang krisis personel militer.

Pasukan Ukraina semakin banyak yang beguguran, sementara Rusia semakin cepat mencaplok wilayah-wilayah di Donbass dan selatan Ukraina.

"Kami bermaksud untuk merekrut 160.000 orang lagi, yang akan memungkinkan kami untuk mengisi unit militer dengan personel hingga 85 persen," kata Goncharenko mengutip Alexander Litvinenko, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Selasa (29/10/2024).

Selidovo Jatuh

Sementara kekhawatiran Kota Selidovo di Donetsk Ukraina timur akan jatuh kini telah jadi kenyataan.

Dilaporkan oleh TASS, pasukan Rusia yang pada akhir pekan lalu menguasai 85 persen kota kecil yang jaraknya 18 km sebelah tenggara Pokrovsk, kini benar-benar dikuasai Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa di kota itu, pasukannya telah mengusir tentara Ukraina.

Hal ini akan mendukung penyerangan pada wilayah-wilayah di sekitarnya.

"Unit-unit Kelompok Pertempuran Selatan terus bergerak masuk jauh ke dalam pertahanan musuh," demikian tulis Kemenhan Rusia.

Pasukan Kremlin kini terus menyerang wilayah di Donetsk yaitu Aleksandro-Shultino, Zaliznyanskoye, Sukhiye Yaly, Chasov Yar, Markovo, Dalneye, Romanovka, Kurakhovo, Nikiforovka, Reznikovka, Seversk, dan Slavyansk di Republik Rakyat Donetsk. 

"Mereka menangkis dua serangan balik oleh unit-unit brigade mekanik ke-24 dan ke-28 tentara Ukraina," kata kementerian tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas