4 Populer Internasional: Drone Hizbullah Kelabui Sirine Israel - Venezuela Dicegat Gabung BRICS
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya drone Hizbullah berhasil menghantam situs penting Israel tanpa memicu sirine pendeteksi serangan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
Kabar ini mencuat setelah sumber anonim yang mengetahui tentang permasalahan tersebut membocorkan rencana serangan Iran ke Israel, Kamis (31/10/2024).
Dalam laporannya, anonim tersebut mengungkap bahwa serangan Iran kemungkinan besar bakal dilancarkan sebelum berlangsungnya pemilihan presiden AS pada 5 November mendatang.
“Respons Republik Islam Iran terhadap agresi rezim Zionis akan bersifat definitif dan menyakitkan, kemungkinan dilakukan sebelum pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November,” ujar laporan anonim sebagaimana dikutip dari The Times of Israel.
Pemerintah Iran hingga kini belum mengkonfirmasi terkait rencana serangan ini, namun Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei sebelumnya telah memberikan pengukuran terhadap serangan Israel di negaranya.
Ia mengatakan bahwa serangan tersebut tidak boleh “dibesar-besarkan atau diremehkan” sambil menahan diri untuk tidak menjanjikan hasil segera.
3. Marah Atas Veto BRICS, Venezuela Tarik Duta Besarnya dari Brasil
Karena marah atas veto BRICS, Venezuela menarik duta besarnya dari Brasil.
Keputusan Venezuela memulangkan diplomatnya dari Brasilia merupakan buntut dari perselisihan mengenai kegagalan upaya Caracas baru-baru ini untuk bergabung dengan aliansi BRICS.
Sebagai catatan, BRICS merupakan kekuatan ekonomi negara-negara berkembang.
BRICS saat ini terdiri dari negara-negara anggota asli Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan bersama dengan pendatang baru Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab, yang semuanya bergabung dengan blok tersebut pada Januari 2024.
Baca juga: Kemlu Sebut Keinginan Indonesia Gabung BRICS Bukan Sekadar Ikut-Ikutan
Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengumumkan hal tersebut pada hari Rabu (31/10/2024).
Mereka lantas mengecam pejabat Brasil karena "memblokir" keanggotaannya di BRICS dan membuat "pernyataan yang kasar dan bersifat intervensionis".
Kementerian juga memanggil utusan bisnis Brasil untuk melakukan pembicaraan, demikian laporan Reuters.
Langkah ini meningkatkan ketegangan antara negara-negara tetangga di Amerika Selatan.