Rp146 T Anggaran untuk Program Swasembada Pangan Prabowo, Buat Apa Saja?
Presiden Prabowo turun langsung ke sawah di Merauke pada Minggu (03/11) untuk meninjau program swasembada pangan. Menurut Kantor Komunikasi…
Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) buka-bukaan soal anggaran swasembada pangan yang mau digeber Presiden Prabowo Subianto. Niatnya, swasembada pangan bisa dicapai kembali oleh Indonesia di tahun 2028-2029 ini.
Dalam publikasi infografis yang disampaikan lewat akun Instagram resmi @pco.ri, dikutip Senin (4/11/2024), dipaparkan anggaran swasembada pangan mencapai Rp146,25 triliun. Angka ini cukup jauh berbeda dari paparan Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang mengatakan anggaran swasembada pangan cuma Rp139 triliun saja.
PCO menjelaskan swasembada pangan merupakan salah satu program strategis pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan demi kesejahteraan masyarakat.
"Dengan alokasi anggaran yang sudah ditentukan ini, mari kita bangun optimisme dalam mencapai target, memperkuat kemandirian pangan nasional, dan mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera," tulis PCO dalam keterangannya.
Dari infografis yang ada dijelaskan Rp146 triliun anggaran swasembada pangan dialokasikan ke empat hal. Pertama untuk penyediaan pupuk BUMN Pangan sebesar Rp44 triliun, kedua ada juga untuk ketahanan pangan dari dana desa sebesar Rp16,25 triliun.
Ketiga, yang paling besar digunakan untuk membiayai Badan Gizi Nasional (BGN) yang menjadi operator Makan Bergizi Gratis senilai Rp71 triliun. Terakhir, ada Rp15 triliun untuk program cetak sawah.
Prabowo turun ke sawah Merauke
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya melaksanakan kunjungan kerja perdananya di Kabupaten Merauke, pada Minggu (03/11). Didampingi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kunjungan Prabowo di Kampung Telagasari, Distrik Kurik ini disebut sebagai komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan.
Amran menyatakan bahwa Merauke memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan dengan konsep pertanian modern. Untuk itu, di Merauke juga menjadi kawasan tempat dilakukannya berbagai program pertanian untuk mencapai target Prabowo yaitu swasembada pangan.
"Langkah strategis pencapaian swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo akan kami laksanakan melalui beberapa program, yaitu cetak sawah seluas 3 juta hektare dalam waktu 3-4 tahun, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tertier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen," ungkap Amran, dalam keterangannya, Minggu (3/11/2024).
Pada tahun 2024, pemerintah telah menyelesaikan tahap pertama program Optimasi Lahan Rawa seluas 40.000 hektare di Kabupaten Merauke. Saat ini 35.000 hektare sudah ditanami, dan 5.000 hektare lainnya dalam proses olah lahan untuk segera ditanami.
"Program ini ditargetkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga mencapai IP 300 dan produktivitas tanaman pangan," lanjut Amran.
"Demplot ini berfungsi sebagai sarana percontohan bagi petani di Distrik Wanam agar dapat meningkatkan produktivitas pertaniannya," sambung Amran.
Amran menegaskan bahwa modernisasi pertanian di Kabupaten Merauke menjadi kunci dalam mewujudkan swasembada pangan. "Pertanian skala luas seperti di Merauke membutuhkan alat mesin pertanian seperti traktor, rice transplanter, pompa air, dan combine harvester untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen," ujarnya.
Sebagai langkah nyata, pemerintah telah memberikan bantuan alsintan Traktor Roda 2 sebanyak 65 unit, Traktor roda 4 sebanyak 113 unit, rice transplanter sebanyak 76 unit, pompa air 638 unit, combine harvester 20 unit, dan Handsprayer 90 unit yang dikela 214 brigade pangan.
"Swasembada pangan tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Papua," tutup Amran.
Pada kesempatan ini, Presiden Prabowo mengapresiasi peran anak muda Papua dalam pertanian modern di Merauke. Anak-anak muda diharapkan dapat menjadi pelopor inovasi dan penggunaan teknologi dalam bertani, sambil tetap menjaga keseimbangan ekologi sesuai tradisi setempat.
Kunjungan perdana Presiden Prabowo pun disambut meriah oleh ribuan masyarakat setempat. Selain warga lokal Distrik Kurik, turut hadir mahasiswa dan petani milenial, brigade pangan, serta penyuluh pertanian setempat. (gtp/gtp)