Kekecewaan Pendukung Kamala Harris Melihat Perhitungan Suara Pemilu: Berakhir Sudah
Pendukung Demokrat sudah bersiap menghadapi kekalahan. Donald Trump hampir pasti memenangkan Pilpres AS 2024. Suara Kamala Harris tertinggal jauh.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pendukung Partai Demokrat tampaknya mengalami kekecewaan yang sama seperti pada pemilihan presiden tahun 2016, lalu.
Hingga Rabu (6/11/2024) pukul 15.57 WIB, Donald Trump dari Partai Republik telah meraih 267 suara elektoral, menurut laporan Associated Press.
Trump hanya membutuhkan 3 suara lagi untuk menjadi pemenang dalam pemilu presiden 2024.
Sementara itu, lawannya, Kamala Harris, tertinggal jauh dengan 224 suara elektoral.
Seorang pendukung Demokrat mengungkapkan kekecewaannya.
"Trump akan memenangkan setiap negara bagian yang masih belum jelas arah politiknya, kecuali Michigan," kata seorang pencatat jajak pendapat dari Partai Demokrat yang tidak mau disebutkan namanya, kepada POLITICO.
"Saya rasa ini sudah berakhir."
Meskipun beberapa anggota tim kampanye Harris masih berharap bahwa perhitungan suara yang belum selesai akan menguntungkan mereka, banyak pendukung sudah bersiap menghadapi kekalahan.
Sesaat sebelum jam 1 pagi waktu setempat, mantan anggota DPR Cedric Richmond, salah satu ketua tim kampanye Harris, naik ke panggung di Howard University, tempat Harris menempuh pendidikan.
Para pendukung Harris berkumpul di Howard University dengan harapan Harris akan naik ke atas panggung dan menyampaikan pidato kemenangan.
Namun, Richmond menggantikan Harris dan tetap berusaha optimis.
Baca juga: Donald Trump Pidato Kemenangan, Berjanji Memulihkan Negara
"Kami masih harus menghitung suara. Masih ada negara bagian yang belum dihitung," kata Richmond.
"Kami akan terus berjuang sepanjang malam untuk memastikan bahwa setiap suara dihitung, bahwa setiap suara telah didengar."
"Namun, Anda tidak akan mendengar kabar dari wakil presiden malam ini," katanya kepada massa yang kecewa.
"Anda akan mendengar kabar darinya besok."
Namun tidak semua Demokrat pesimis.
"Semuanya, tenang saja," ujar senator negara bagian Michigan, Mallory McMorrow, menenangkan sesama Demokrat.
"Masih banyak suara yang harus dihitung."
Namun, di tempat lain, suasana semakin suram dari menit ke menit.
Sebelum kerumunan di acara kampanye Harris bubar, klip lagu "Freedom" milik Beyoncé, yang sering digunakan Harris sebagai lagu perpisahan di acara kampanye, disambut dengan erangan dari para pendukungnya.
Donald Trump Menyampaikan Pidato Kemenangan
Sementara itu, Donald Trump yang sudah yakin menang, menyambut pendukungnya dengan suka cita.
Dalam pidatonya kepada para pendukung di di West Palm Beach, Florida, Trump berjanji akan membantu Amerika pulih.
"Kita memiliki negara yang membutuhkan bantuan dan sangat membutuhkan bantuan," katanya, mengutip NBC News.
"Saya akan memperbaiki perbatasan kita dalam masa jabatan kedua ini."
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika atas kehormatan luar biasa ini karena saya telah terpilih menjadi presiden ke-47 dan sebelumnya sebagai presiden ke-45."
Baca juga: Donald Trump Pidato Kemenangan, Berjanji Memulihkan Negara
"Kami mengatasi rintangan yang tidak seorang pun pikir mungkin, dan sekarang jelas bahwa kami telah mencapai hal politik yang paling luar biasa — lihat apa yang terjadi, apakah ini gila?" kata Trump.
"Tetapi ini adalah kemenangan politik yang belum pernah dilihat negara kita sebelumnya," tambahnya.
Trump mengatakan kepada para pendukungnya pada Rabu pagi waktu setempat bahwa Amerika telah memberinya mandat yang belum pernah ada sebelumnya.
"Kita telah mengambil kembali kendali Senat," kata Trump disambut sorak sorai.
Dia juga berterima kasih kepada Ketua DPR, Mike Johnson, yang ikut bergabung dengan Trump di panggung di Florida.
Trump meramalkan bahwa Partai Republik akan tetap memegang kendali DPR.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)