Warga Israel Marah Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan, Rumah Netanyahu Didemo Massa
Warga demo rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Penulis: Hasanudin Aco
Para demonstran juga berbaris di jalan-jalan Yerusalem.
Selain memprotes pencopotan menteri pertahanan, massa juga menyerukan pembebasan sandera yang ditawan Hamas.
Para demonstran menghindari beberapa barikade dan mendekati rumah Netanyahu sebelum diblokir oleh polisi.
Massa bentrok dengan polisi.
Polisi menahan seorang pengunjuk rasa yang masih di bawah umur setelah ia mencoba menerobos barikade.
Polisi menyeret pengunjuk rasa tersebut ke gang belakang diikuti oleh puluhan demonstran yang menuntut pembebasannya, yang akhirnya diizinkan oleh polisi.
Forum Bisnis Israel, yang mewakili sebagian besar pekerja di sektor swasta di negara tersebut, mengatakan pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan pengangkatan menteri tanpa pengalaman keamanan di tengah perang adalah "langkah berbahaya."
"Ini merupakan pukulan telak bagi masyarakat yang sedang bertugas dan hadiah bagi musuh-musuh kita," forum tersebut memperingatkan. "Seorang perdana menteri yang lebih mengutamakan kelangsungan hidup politik dan kepentingan pribadi daripada keamanan negara tidak pantas untuk tetap menjabat."
Forum 200 bisnis terkemuka tersebut meliputi jaringan mal Big Shopping Centers, Azrieli Group, dan lembaga perbankan.
Media berbahasa Ibrani melaporkan bahwa para pemimpin bisnis dan Serikat Buruh Histadrut sedang berdiskusi untuk menyerukan pemogokan guna memprotes langkah tersebut.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir merayakan pemecatan Gallant terhadap X dan mengatakan “tidak mungkin mencapai kemenangan mutlak” jika dia menjabat.
Ben-Gvir sebelumnya meminta Gallant dicopot dari jabatannya.
Di Amerika Serikat, Pentagon mengatakan Gallant telah menjadi “mitra tepercaya” dan menegaskan kembali bahwa dukungannya terhadap Israel tetap “sangat kuat” dan AS akan bekerja “dekat” dengan menteri pertahanan baru, Katz.
Sumber: Aljazeera/Times of Israel