Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Efek Donald Trump Mulai Terasa di Ukraina, Kiev Diyakini Bakal Tarik Pasukan Dari Kursk

Efek terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat langsung terasa di arena pertempuran Rusia-Ukraina. 

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Efek Donald Trump Mulai Terasa di Ukraina, Kiev Diyakini Bakal Tarik Pasukan Dari Kursk
Kementerian Pertahanan Rusia
Pasukan Rusia meluncurkan roket Grad di Kursk 

 

TRIBUNNEWS.COM -- Efek terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat langsung terasa di arena pertempuran Rusia-Ukraina. 

Kiev disebut-sebut bakalan menarik pasukannya yang bercokol di wilayah Kursk, wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.

Penasihat politik Ukraina, Alexander Kharebin mengatakan, hal itu akan menjadi sinyal bagi Donald Trump dalam rangka negosiasi perdamaian yang potensial.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Korea Utara Kunjungi Moskow, Tentara Kim Jong Un Dikerahkan ke Kursk

"Staf Umum tentara Ukraina tentang menyimpulkan hasil dari tiga bulan masuknya kami ke wilayah Kursk. Mungkin saja Ukraina, Staf Umum, presiden, dan Markas Besar akan memutuskan bahwa tugas operasi Kursk telah selesai. Ini mungkin menjadi alat untuk negosiasi guna memperbaiki garis-garis tertentu setelah perang berakhir," kata Kharebin dikutip dari Strana, Kamis (7/11/2024).

Menurut Kharebin, pernyataan Staf Umum tersebut dapat menjadi penanda yang akan berfungsi sebagai dasar negosiasi.

Baca juga: Intel Kiev: Polisi Rusia Hentikan Truk Sipil Berisi Pasukan Korut di Kursk

Kursk Dikawal Pasukan Korea Utara

Sementara itu sebanyak 11.000 pasukan Korea Utara diyakini telah mengawal wilayah Kursk untuk Rusia.

Berita Rekomendasi

Reuters melaporkan telah terjadi pertempuran yang melibatkan pasukan kiriman Kim Jong Un tersebut.

"Pasukan Korea Utara terlibat dalam pertempuran di Kursk Rusia dalam beberapa hari terakhir untuk pertama kalinya," kata laporan itu.

Informasi tentang bentrokan antara pasukan Korea Utara dan pasukan Ukraina dikonfirmasi dalam sebuah komentar kepada Reuters oleh dua pejabat Amerika yang berbicara dengan syarat anonim.

Salah satu pejabat mengatakan pasukan Korea Utara ikut serta dalam pertempuran pada tanggal 4 November.

Para pejabat tidak mengatakan apakah ada korban dari pihak Korea Utara dan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pertempuran itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas