5 Tentara Malaysia jadi Korban Serangan Israel di Lebanon, UNIFIL Desak Hentikan Kekerasan
Pasukan Perdamaian di Lebanon, UNIFIL mengkonfirmasi lima tentara dari Kontingen Malaysia terluka akibat serangan Israel pada Kamis (7/11/2024) sore.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Serangan Israel telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir di Haret Saida, pinggiran kota Sidon yang padat penduduk yang memiliki populasi Muslim Syiah.
Israel juga semakin banyak melancarkan serangan yang ditargetkan pada kendaraan.
Seorang wanita tewas pada hari Kamis dalam serangan Israel yang menargetkan sebuah mobil di jalan utama yang menghubungkan Ibu Kota Beirut dengan Lembah Bekaa dan Suriah, kata seorang sumber keamanan kepada AFP.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan sebelumnya bahwa "sebuah pesawat nirawak musuh menargetkan sebuah mobil di Araya".
Mereka menambahkan bahwa serangan itu membuat rute tersebut diblokir untuk lalu lintas kendaraan.
Jalan raya tersebut menghubungkan Beirut dengan Ibu Kota Suriah, Damaskus, melalui pegunungan Lebanon.
Baca juga: IDF Rugi Besar usai Lawan Hizbullah, Kolonel Zionis Ini Sebut Pasukan Lebanon Punya Operasi Canggih
Hizbullah Balas Serangan Israel
Hizbullah melaksanakan serangkaian operasi untuk mempertahankan diri dari serangan Israel ke kota perbatasan dan menargetkan lokasi militer Israel, pemukiman, dan kota-kota yang diduduki pada hari Kamis.
Pejuang Hizbullah juga melancarkan dua operasi yang termasuk dalam "Rangkaian Operasi Khaibar".
Dikutip dari Al Mayadeen, operasi pertama terjadi pada pukul 15.20, menargetkan pangkalan militer Eliakim dengan salvo roket berpemandu presisi.
Pangkalan tersebut menjadi tempat kamp pelatihan yang dioperasikan oleh Komando Utara militer Israel dan terletak di tenggara kota Haifa yang diduduki, sekitar 55 km selatan perbatasan.
Baca juga: Kedutaan Besar AS Blokir Jalur Udara Kemanusiaan Irak-Lebanon
Serangan kedua, yang dilakukan pada pukul 16:25 sore, menargetkan pangkalan Angkatan Laut Stella Maris, yang dilengkapi dengan perangkat keras yang digunakan untuk memantau dan mendeteksi pergerakan maritim di pantai utara. Salvo roket berpemandu presisi menargetkan pangkalan di Haifa.
Sementara itu, pasukan darat Hizbullah memantau dan mempertahankan desa-desa perbatasan Lebanon, di tengah upaya infiltrasi Israel yang terus berlanjut ke kota-kota tersebut.
Unit Media Militer mengungkapkan bahwa pejuang Perlawanan memantau pergerakan infanteri Israel yang berusaha maju ke Kota Yarounfie pada hari Kamis.
Pejuang perlawanan menyergap pasukan tersebut, membunuh dan melukai pasukan musuh.
Pejuang Hizbullah juga menembakkan 15 salvo roket ke lokasi dan permukiman Israel pada hari Kamis, mengungkap Peluncur Roket Ganda (MLR) bergerak baru yang menembakkan peluru artileri roket jenis Malak-1.
(Tribunnews.com/Whiesa)