Berdalih Sibuk Perang di Gaza dan Lebanon, Netanyahu Ajukan Penundaan Sidang Korupsi Selama 80 Hari
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meminta kepada Pengadilan Distrik Yerusalem untuk menunda kesaksiannya dalam persidangan korupsi.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
![Berdalih Sibuk Perang di Gaza dan Lebanon, Netanyahu Ajukan Penundaan Sidang Korupsi Selama 80 Hari](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/benjamin-netanyahu-tolak-gencatan-senjata.jpg)
Atas penundaan Netanyahu ini, muncul banyak spekulasi.
Para ahli menganggap Netanyahu sengaja memanfaatkan situasi perang saat ini untuk memperpanjang masa jabatannya tanpa harus menghadapi ancaman sidang di pengadilan.
Surat Penangkapan ICC
Tidak hanya tuduhan korupsi, Netanyahu juga menghadapi kemungkinan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Pada bulan Mei 2024, Kepala Jaksa ICC Karim Khan mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu, Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant, dan tiga pemimpin Hamas—martir Yahya Sinwar, Mohammed Deif, dan martir Ismail Haniyeh.
Surat penangkapan tersebut sedang dilakukan peninjauan.
Namun proses tersebut mengalami penundaan.
Terutama ketika pada bulan Oktober 2024.
Di mana pengadilan mengganti salah satu hakim yang terlibat dalam kasus tersebut karena "alasan kesehatan", yang diperkirakan akan semakin menunda persidangan.
Konflik Palestina vs Israel
Israel terus melancarkan serangan dahsyat terhadap Gaza sejak Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Total korban tewas di Gaza sejak Oktober 2023 mencapai lebih dari 43.600 orang.
Sebagian besar korban tewas merupakan wanita dan anak-anak.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Benjamin Netanyahu dan Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.