Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Serba-serbi COP29: Presiden Azerbaijan Sebut Minyak 'Anugerah Tuhan', Prabowo Utus Adiknya

Beberapa hal yang mungkin kamu lewatkan di KTT Iklim COP29: Presiden tuan rumah yang sebut minyak 'anugerah Tuhan', absennya pemimpin…

zoom-in Serba-serbi COP29: Presiden Azerbaijan Sebut Minyak 'Anugerah Tuhan', Prabowo Utus Adiknya
Deutsche Welle
Serba-serbi COP29: Presiden Azerbaijan Sebut Minyak 'Anugerah Tuhan', Prabowo Utus Adiknya 

Sementara banyak negara Barat tidak hadir, Starmer mengatakan bahwa Inggris sedang "memperkuat reputasi kami sebagai pemimpin iklim" dan memiliki "peran penting untuk dimainkan."

Starmer juga berjanji Inggris akan memangkas emisi gas rumah kaca sebesar 81% pada 2035, lebih ambisius dibandingkan target pemerintah sebelumnya sebesar 78%.

Indonesia utus Hashim Djojohadikusumo dari latar belakang pengusaha

Sebagai 10 negara pengasil karbon terbesar di dunia, Prabowo Subianto turut absen dari Pertemuan Puncak Aksi Pemimpin Dunia selama dua hari di COP29. Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo Subianto, ditunjuk menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam Conference of The Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan.

"Saya utusan khusus Presiden untuk iklim dan energi. Itu khusus untuk menghadiri dan mewakili beliau di Baku, di konferensi perubahan iklim," ujar Hashim pada Kamis (31/10), seperti dilansir dari Detikcom.

Namun, penunjukan Hashim dengan latar belakang pengusaha dinilai sarat konflik kepentingan.

"Penunjukan Hashim agak sedikit kurang pas karena bukan hanya sekadar dia adiknya Prabowo ya, tapi juga memiliki konflik kepentingan yang cukup tinggi," ucap Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Muhammad Iqbal Damanik.

"Kita tahu bahwa Hashim dan Prabowo di beberapa laporan juga tercatat sebagai orang yang memiliki perusahaan berbasis lahan, terutama perusahaan pulp and paper/timber plantation Hutan Tanaman Industri (HTI)," ujar Iqbal.

Ambisi reforestrasi Indonesia

Berita Rekomendasi

Dalam perhelatan COP29 kali ini, Indonesia memiliki beberapa agenda baru yang mau disuarakan di COP29. Mulai dari pengembangan energi baru terbarukan, pengembangan pengelolaan karbon, hingga penghijauan kawasan hutan.

"Yang penting adalah komitmen Presiden baru untuk melanjutkan komitmen presiden lama. Apa yang sudah disetujui dan dikomit oleh Pak Jokowi, Pak Perbowo akan lanjutkan. Terus ada hal-hal baru, misalnya ada program carbon capture. Karbon dioksida diserap di dalam tanah di Indonesia, itu satu," ujar Hashim.

"Kedua adalah program pemerintah untuk bikin reboisasi. Dan juga untuk menangkis beberapa tuduhan-tuduhan mengenai deforestasi," ucapnya.

Namun komitmen reforestrasi yang gagas Prabowo dipandang tidak realistis. Pemerintah Indonesia berambisi melakukan reforestasi pada 12,7 juta hektare kawasan hutan rusak. Namun data Greenpeace Indonesia menunjukan dari 2015-2023 program hanya 1,9 juta hektare yang berhasil direforestrasi.

"Target besar, tetapi sangat ambisius dan sangat tidak realistis. Ketimbang Indonesia, misalnya fokus mereforestasi lahan kritis, kita punya kemampuan untuk melindungi hutan yang tersisa," tambah Iqbal kepada DW.

'Kesepakatan harus dicapai'

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk melawan perubahan iklim.

"Kita sedang dalam hitungan mundur terakhir untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius,” kata Guterres. "Dan waktu tidak berpihak pada kita,” tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas