Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Meski Tak Akui, Hubungan India ke Taliban Makin Dekat

Meski tak akui Taliban, beberapa laporan menyebut seorang “penjabat konsul” Taliban sudah berkantor di Mumbai. Mungkinkah hubungan…

zoom-in Meski Tak Akui, Hubungan India ke Taliban Makin Dekat
Deutsche Welle
Meski Tak Akui, Hubungan India ke Taliban Makin Dekat 

Dan bahkan dalam isu-isu seperti diskriminasi perempuan, memiliki “kehadiran yang kuat di Kabul” akan memungkinkan India untuk memengaruhi kebijakan Taliban dengan lebih baik daripada “mengambil sikap merajuk dan tidak peduli,” katanya.

New Delhi ingin meminimalkan ancaman

Ajay Bisaria, seorang mantan komisaris tinggi untuk Pakistan, percaya bahwa kehadiran seorang pejabat Afghanistan di Mumbai akan sangat membantu komunitas Afghanistan, yang tidak memiliki perwakilan untuk menangani masalah-masalah yang menyangkut negara mereka.

“Ini merupakan bagian dari kebijakan India untuk melakukan pendekatan yang terkalibrasi dan pragmatis dengan para penguasa de facto Afghanistan. India memiliki sebuah tim teknis di Kabul dan telah terlibat di tingkat resmi dengan Taliban dalam beberapa kesempatan,” kata Bisaria kepada DW.

Menurut perkiraannya, harapan minimum India adalah bahwa Taliban tidak akan mengambil langkah untuk mengancam keamanan India seperti yang mereka lakukan pada tahun 1990-an dan idealnya juga melindungi kepentingan India di Afghanistan.

Iran dan Cina telah menyambut utusan Taliban

Kedutaan Besar Afghanistan di New Delhi menghentikan operasinya pada bulan Oktober tahun lalu. Kedutaan ini mengutip serangkaian masalah, termasuk kurangnya kerja sama dari pemerintah India. Duta besar sebelumnya, Farid Mamundzay - yang ditunjuk oleh pemerintah mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani - meninggalkan India dan tidak pernah kembali, menciptakan kekosongan kepemimpinan.

Mantan duta besar India untuk Iran, Gaddam Dharmendra, mengatakan kepada DW bahwa berita terbaru tentang duta besar baru di Mumbai ini merupakan sebuah langkah pragmatis yang keras kepala.
“Hubungan Taliban-Pakistan tegang, dan Iran dan Cina telah mengizinkan Taliban untuk mengoperasikan kedutaan besar di Teheran dan Beijing. Jadi, masuk akal bagi kita untuk meningkatkan kepentingan nasional kita,” kata Dharmendra.

Artikel ini diadaptasi dari artikel berbahasa Inggris.

Berita Rekomendasi
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas