Stephen Miller ,  salah satu penasihat Trump yang paling keras mengenai imigrasi selama masa jabatan pertamanya.

Dia salah satu tokoh yang paling kontroversial di Gedung Putih, akan menjabat sebagai wakil kepala staf Donald Trump.

Selama masa jabatan pertama Trump, Miller merupakan arsitek dari beberapa tindakan pemerintahan yang keras terhadap  imigran, termasuk kebijakan pemisahan keluarga dan larangan perjalanan di sejumlah negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Sejumlah pejabat dan kelompok Yahudi mengkritik kebijakan tersebut dan menyerukan pengunduran diri Miller. 

Selama empat tahun terakhir sejak Trump dilengserkan, Miller meluncurkan firma bernama America First Legal yang mengklaim dirinya sebagai respons konservatif terhadap ACLU, dan terlibat dalam Project 2025, kompilasi proposal kontroversial untuk masa jabatan kedua Trump. Ia dan istrinya, yang menikah pada tahun 2020, juga telah memiliki tiga orang anak. 

Tahun ini, Miller berkampanye untuk Trump, dan menggunakan retorika nativis pada rapat umum Trump yang kontroversial di Madison Square Garden bulan lalu.

“Amerika hanya untuk warga Amerika,” kata Miller, seraya menambahkan bahwa pekerjaan warga AS “dijarah dan dicuri.”

Dalam wawancara minggu lalu dengan Fox News, Miller mengatakan Trump akan mulai mendeportasi imigran gelap segera setelah menjabat.

Dalam beberapa wawancara, ia telah menguraikan rencana untuk mendeportasi jutaan migran, yang kembali menimbulkan kekhawatiran kelompok Yahudi.

3. David Friedman

David Friedman, yang bekerja sebagai pengacara kebangkrutan Trump sebelum 2016, adalah duta besar untuk Israel selama pemerintahan pertamanya.

Friedman tidak memiliki pengalaman dalam kebijakan luar negeri sebelum menjadi duta besar pada tahun 2017.

Dia telah menjadi pendukung permukiman Israel di Tepi Barat sebelum menjabat. 

Sebagai duta besar, ia merupakan bagian penting dari tim yang memenuhi daftar keinginan panjang prioritas pemerintah Israel — mulai dari memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem hingga menjadi perantara Perjanjian Abraham.

Friedman mengkritik mantan bosnya atas pertemuannya dengan Kanye West dan Nick Fuentes pada tahun 2022, yang saat itu merupakan dua orang paling terkemuka yang melontarkan retorika antisemit. “Untuk teman saya Donald Trump, Anda lebih baik dari ini,” cuit Friedman setelah pertemuan itu.