Israel Akui Kekurangan Pasukan di Gaza, Cari Pembenaran Blokade Bantuan Kemanusiaan yang Datang
Pengakuan IDF soal kekurangan pasukan ini datang dalam kedok pembelaan atas keputusan mereka masih memblokade masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Beberapa pengangkut terluka selama insiden tersebut," kata pejabat senior UNRWA, Louise Wateridge.
Perang Israel-Hamas
Inilah yang terjadi semalam dalam perang Israel-Hamas di Gaza dan sekitarnya, dikutip dari Al Jazeera:
1. Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza mengatakan sebagian besar dari 66 korban serangan Israel di Beit Lahiya adalah wanita dan anak-anak.
Masih ada banyak lagi yang terjebak di bawah reruntuhan.
Pengeboman itu menyusul serangan Israel di Sheikh Radwan di Kota Gaza yang menewaskan 22 orang, termasuk 10 anak-anak.
2. Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel membunuh dua warga Palestina di desa Kafr Dan dan satu lagi di kamp pengungsi Ein Beit el-Ma dekat kota Nablus.
3. Senat AS dengan suara mayoritas menolak beberapa rancangan undang-undang yang akan memblokir pengiriman peluru tank, peluru mortir, dan perlengkapan bom pintar untuk Israel.
4. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hanya tujuh toko roti yang dikelola oleh kelompok bantuan yang masih buka di Gaza.
Akan tetapi mereka mungkin harus segera tutup karena kekurangan tepung dan bahan bakar di tengah blokade Israel yang sedang berlangsung.
5. Militer Israel menggempur pinggiran kota Beirut dan Hizbullah mengklaim serangan terhadap pasukan Israel saat utusan AS Amos Hochstein melakukan perjalanan ke Tel Aviv untuk membahas proposal gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.
6. Di Suriah, sumber militer mengatakan kepada kantor berita SANA bahwa serangan di Palmyra yang menewaskan 36 orang berasal dari arah al-Tanf di provinsi Homs, tempat AS menempatkan garnisun sejak 2016.
(oln/Memo/*)