BREAKING NEWS: Terjadi Ledakan di Kedubes AS London, Polisi Bersenjata Dikerahkan
Terdengar sebuah ledakan di luar Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di London, Inggris.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Terdengar sebuah ledakan di luar Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di London, Inggris, beberapa saat lalu, Jumat (22/11/2024).
Kedutaan Besar AS di London menulis di X (twitter):
“Pihak berwenang setempat sedang menyelidiki sebuah paket mencurigakan di luar Kedutaan Besar AS di London. Polisi Metropolitan hadir dan telah menutup Ponton Road sebagai bentuk kewaspadaan. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut jika sudah tersedia.”
Kawasan sekitar Kedubes AS ditutup sementara.
The Guardian melaporkan petugas bersenjata dikerahkan di sekitar di Nine Elms Lane, Nine Elms.
Kawasan itu ditutup sementara dan penjinak bom dikerahkan mengamankan sebuah paket mencurigakan.
Beberapa orang dikawal polisi meninggalkan gedung sementara staf tetap berada di dalam gedung.
Dalam pernyataan yang diunggah di platform media sosial X, Kepolisian Metropolitan mengatakan bahwa pengepungan akan tetap diberlakukan untuk sementara waktu karena penyelidikan terhadap paket tersebut masih berlangsung.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa 'ledakan keras' yang dilaporkan di area tersebut beberapa waktu lalu adalah ledakan terkendali yang dilakukan oleh petugas," tulis postingan yang dipublikasikan sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
Petugas pemadam kebakaran juga berada di lokasi kejadian.
Demikian pula regu anjing pelacak diturunkan.
Seorang petugas bersenjata di lokasi kejadian mengatakan kepada Independent.
“Saat ini situasinya benar-benar serius.”
Kevin Tinkler dari Aberdeen mengatakan dia telah menunggu di luar selama dua jam.
“Saya berharap bisa masuk ke sana hari ini, tetapi informasi dari polisi sangat kurang. Satu-satunya informasi yang saya terima adalah bahwa saya disarankan untuk kembali lagi di lain hari dan menjadwalkan ulang janji temu,” kata Tn. Tinkler.
Saksi mata lainnya di lokasi bernama Jim Prevot mengatakan ada beberapa ratus orang di dalam yang sedang memproses visa saat insiden itu terjadi.
Seorang perempuan di lokasi kejadian, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia dan seorang temannya berada di dalam gedung tersebut selama sekitar tiga jam.
"Kami tidak mendengar apa pun, suasana di sana sangat tenang dan dingin," katanya.
“Kafenya tetap buka dan yang menakjubkan adalah mereka terus memproses aplikasi visa sepanjang pagi. Mereka menanganinya dengan sangat baik.”
Seorang perempuan yang mengaku bernama Kawtar mengatakan dia sudah berada di kedutaan sejak pukul 8 pagi.
"Sejujurnya suasana di dalam tenang, tetapi kami diberi tahu bahwa kami tidak boleh berada di luar. Saya baru menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi, karena tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi," katanya.
Foto-foto yang diunggah oleh seorang pejalan kaki di internet menunjukkan polisi bersenjata sedang menjaga daerah tersebut.
Sementara sepeda motor dan kendaraan polisi dipakai untuk memblokir jalan.
Sumber: The Guardian/Independent