Cuplikan sejumlah video pendek di X, memperlihatkan kebakaran yang terjadi di Nahariya, Galilea Barat, wilayah utara Palestina yang diduduki Israel. Hizbullah meluncurkan pawai drone ke Nahariya pada Minggu (2/6/2024) malam.
TRIBUNNEWS.COM - Dua gerakan perlawanan proksi Iran, Hizbullah Lebanon dan Ansarallah Houthi Yaman dilaporkan melancarkan serangan terpadu ke wilayah pendudukan Israel.
Surat kabar Israel berbahasa Ibrani, Maariv pada Jumat (22/11/2024) melaporkan terjadi serangan pesawat tak berawak (drone) yang diluncurkan dari Lebanon diduga oleh Hizbullah ke wilayah kota pesisir paling utara di Israel yang terletak sekitar 10 km di selatan perbatasan Lebanon.
Maariv menggambarkan serangan itu sebagai hal luar bisa dengan pawai drone meluncur menyasar target.
"Angkatan Udara Israel sedang melacak sejumlah target udara mencurigakan yang mungkin telah menyusup dari Lebanon," kata laporan itu dikutip Khaberni, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Front Dalam Negeri Israel melaporkan bahwa sirene berbunyi lagi di Nahariya dan beberapa kota di Galilea Barat setelah adanya dugaan infiltrasi drone tersebut.
BeritaRekomendasi
Radio Tentara Israel mengkonfirmasi kalauledakan terjadi di wilayah Galilea Barat tanpa menimbulkan korban.
Serangan dari pawai drone ini menjadi bagian dari serangkaian operasi militer tepat sasaran yang dilancarkan Hizbullah dan menargetkan posisi dan peralatan militer Israel di beberapa lokasi, Jumat (22/11/2024).
Serangan Hizbullah itu mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa yang signifikan dari pihak pasukan Israel.
Di sekitar Benteng Chamaa, pejuang Hizbullah menghancurkan tank Merkava Israel menggunakan peluru kendali, yang mengakibatkan pasukan zionis tewas dan luka.
Tank Merkava lainnya di dekat Pusat Penahanan al-Khiam dibakar, menewaskan dan melukai awaknya, setelah Hizbullah meluncurkan peluru kendali ke arahnya.
Selain itu, Hizbullah menargetkan beberapa kelompok tentara Israel di pinggiran timur dan selatan kota al-Khiam dengan rentetan serangan roket, yang menyebabkan kerusakan berat dalam beberapa serangan.
Di al-Jibbayn, pejuang Perlawanan Islam telah terlibat dalam konfrontasi sengit dengan tentara Israel yang menyerbu sejak pukul 8:25 malam (waktu setempat).
Serangan lebih lanjut dilakukan di Tal Nahas dekat pinggiran kota Kfar Kila, tempat Hizbullah mengerahkan tembakan roket dan peluru artileri dalam serangan terkoordinasi, mengutip Al Mayadeen.
Di Deir Mimas, tentara pendudukan Israel menderita di bawah tembakan roket Hizbullah dalam dua operasi terpisah yang menargetkan pertemuan mereka.
Hebatnya, sebuah pesawat tempur Israel di atas kota Saida terpaksa mundur setelah Perlawanan Islam menghadapinya dengan menggunakan senjata yang sesuai.
Posisi penting Israel di pemukiman al-Manara, al-Malikiyah, Sa'sa', dan barak Dovev juga menjadi sasaran tembakan roket kelompok Perlawanan Lebanon.
Serangan itu menimbulkan kerusakan pada infrastruktur militer Israel.
Permukiman seperti Kiryat Shmona, Zar'it, dan Ramot Naftali juga diserang Hizbullah dengan rentetan roket.
Sebagai bagian dari rangkaian operasi Khaybar Hizbullah, dan menggalang seruan "Labbayka Ya Nasrallah" atau "Siap melayanimu wahai Nasrallah", para pejuang Perlawanan Islam di Lebanon melancarkan dua serangan terpisah terhadap Pangkalan Angkatan Laut Stella Maris dan Pangkalan Teknis Haifa di Haifa yang diduduki.
Serangan itu menggunakan dua rentetan roket canggih.
Pangkalan militer Shraga, markas besar administratif Komando Brigade Golani, yang terletak di Akka utara, juga menjadi sasaran serangkaian roket.
Di kota Yaroun di Lebanon selatan, serangan pesawat tak berawak yang dilancarkan oleh Hizbullah menargetkan sekelompok tentara Israel dan mengenai sasarannya dengan tepat.
Sementara itu, roket canggih yang diluncurkan oleh Hizbullah menyerang lokasi militer strategis Israel di Golan Suriah yang diduduki, termasuk lokasi Haboushit, markas besar militer utama, dan pusat intelijen peringatan dini di Gunung Hermon.
Houthi Luncurkan Rudal Hipersonik ke Pangkalan AU Israel
Serangan juga dilakukan Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi gerakan Houthi.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan kalau pasukan angkatan laut negara itu menyerang pangkalan Nevatim rezim Israel menggunakan rudal hipersonik.
“Selama operasi militer, kami menargetkan Pangkalan Udara Nevatim dari musuh Israel di wilayah Negev, yang terletak di selatan Palestina yang diduduki,” kata Saree pada Jumat.
Dia menambahkan bahwa operasi itu dilakukan dengan rudal balistik hipersonik 'Palestina 2' dan berhasil menyasar targetnya.
"Operasi Angkatan Bersenjata Yaman akan berhenti hanya ketika invasi Jalur Gaza dihentikan, blokade dicabut dan agresi terhadap Lebanon dihentikan," kata Yahya Saree menekankan.
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka untuk perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan Perlawanan Palestina di wilayah itu melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel yang tak henti-hentahkan di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 27.948 orang dan melukai 67.459 orang lainnya, berakhir.
Amerika Serikat dan Inggris pada bulan Desember mengumumkan koalisi militer untuk menargetkan Yaman untuk mendukung Israel.