Semakin banyak anak perempuan di India mengalami menstruasi dini, apa penyebabnya?
Kasus pubertas dini semakin meningkat di India. Di antaranya adalah anak perempuan berusia enam tahun yang menunjukkan tanda-tanda…
Garud mengatakan kadar hormon pada putri Archana jauh di atas level normal untuk anak seusianya dan ini bisa disebabkan banyak hal.
“Archana memberi tahu saya bahwa ada dua tabung pestisida seberat 5kg yang disimpan di rumahnya. Anak perempuannya sering bermain di sekitar tabung tersebut. Ini bisa menjadi salah satu penyebab utama perubahan hormon pada anak itu,” ujarnya.
Perubahan dini pada anak-anak disebut pubertas dini atau pubertas prekoks, imbuh Garud.
Pubertas sendiri merupakan proses perubahan pada tubuh anak laki-laki dan perempuan di mana organ seksual mereka berkembang dan mereka mulai bisa bereproduksi.
Sebagian besar anak laki-laki mengalami penumbuhan rambut wajah dan bulu kemaluan serta suara menjadi lebih dalam. Adapun kebanyakan anak perempuan mengalami penumbuhan bulu kemaluan dan payudara serta menstruasi.
Bagi anak perempuan, menstruasi normal dimulai pada usia antara 8 dan 13 tahun. Bagi anak laki-laki, pubertas dimulai pada usia 9 dan 14 tahun.
Dr. Vaishakhi Rustegi adalah seorang dokter anak dan endokrinolog remaja yang mengambil spesialisasi di bidang penyakit terkait hormon. Ia mengatakan ada pergeseran pada anak perempuan dalam beberapa tahun terakhir.
“Dulu, setelah terlihat tanda-tanda perubahan fisik, perempuan baru mengalami menstruasi 18 bulan hingga tiga tahun kemudian. Sekarang, anak perempuan mulai menstruasi dalam waktu tiga hingga empat bulan setelah ada tanda perubahan fisik,” ujarnya kepada BBC.
Rustegi mengatakan anak laki-laki sekarang mulai menumbuhkan jenggot dan kumis dalam waktu satu hingga 1,5 tahun setelah pubertas dimulai. Sebelumnya, proses ini biasanya memakan waktu hingga empat tahun.
Dr. Suchitra Surve dari Departemen Penelitian Kesehatan Anak dari Dewan Riset Medis India (ICMR) menemukan dalam penelitiannya, negara Asia Selatan itu mengalami peningkatan kasus pubertas dini.
Sebuah studi terhadap 2.000 gadis yang dilakukan Institut Nasional untuk Penelitian Kesehatan Reproduksi dan Anak (ICMR-NIRRCH) menemukan bahwa para ibu sering kali gagal memahami tanda-tanda pubertas.
Organisasi itu telah mempelajari penyebab dan risiko terkait pubertas dini pada anak perempuan di bawah usia sembilan tahun.
Pada tahun 2020, Rumah Sakit Bai Jerbai Wadia di Mumbai dan ICMR melakukan kerja sama dengan mendirikan kamp pubertas dini untuk anak perempuan berusia enam hingga sembilan tahun.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia