Semakin banyak anak perempuan di India mengalami menstruasi dini, apa penyebabnya?
Kasus pubertas dini semakin meningkat di India. Di antaranya adalah anak perempuan berusia enam tahun yang menunjukkan tanda-tanda…
Para dokter menyebut ada banyak faktor pubertas dini atau pubertas prekoks. Fenomena ini, menurut mereka, tidak dapat dikaitkan dengan satu alasan tunggal karena penelitian masih berlangsung.
Mereka meyakini beberapa penyebab potensial di balik pubertas dini antara lain adalah pestisida, pengawet yang digunakan dalam makanan, polusi, dan obesitas.
Pendapat mengenai obesitas sebagai satu faktor pendorong pubertas dini diungkapkan dokter Prashant Patil.
Patil yang tengah mempelajari pubertas dini pada anak-anak perempuan di Mumbai menyebut obesitas adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk mengembangkan pubertas dini.
Menurut dia, masalah ini meningkat akibat peningkatan obesitas di kalangan anak-anak selama pandemi Covid-19.
Lebih dari 390 juta anak dan remaja berusia 5 hingga 19 tahun kelebihan berat badan pada tahun 2022, termasuk 160 juta yang hidup dengan obesitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Obesitas adalah penyakit kompleks kronis yang didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh yang dapat membahayakan kesehatan.
Obesitas diukur dengan melihat indeks massa tubuh (BMI), yang mencakup jenis kelamin saat lahir, usia, berat badan, dan tinggi badan anak atau remaja.
Diukur dengan melihat indeks massa tubuh (BMI), yang mencakup jenis kelamin saat lahir, usia, berat badan, dan tinggi badan anak atau remaja.
Penggunaan ponsel, TV, atau layar lainnya secara berlebihan, serta kurangnya olahraga, juga diklaim sebagai faktor risiko pubertas dini lainnya.
Dr. Vaisakhi mengatakan bahwa selama dua atau tiga tahun terakhir, lima hingga enam kasus menstruasi dini telah dilaporkan pada anak perempuan setiap hari di departemen rawat jalannya.
“Saya juga mendapati kasus di mana sang ibu mengaku melihat perubahan pada bulan April dan anak perempuannya mulai menstruasi pada bulan Juni-Juli. Kasus serupa sekarang juga muncul untuk anak laki-laki,” paparnya.
Dia mengatakan bahwa waktu layar juga secara tidak langsung mempengaruhi pubertas dini.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia