Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hampir 10.000 Bangunan Hancur oleh Serangan Hizbullah di Israel Utara

Lebih dari 9.000 bangunan dan 7.000 kendaraan telah rusak atau hancur akibat operasi Hizbullah terhadap wilayah utara Israel sejak dimulainya perang,

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Hampir 10.000 Bangunan Hancur oleh Serangan Hizbullah di Israel Utara
Tangkapan layar X
Kerusakan di Israel akibat serangan roket dan drone Hiznibullah. Ratusan roket, rudal, dan pesawat tanpa awak yang ditembakkan oleh Hizbullah ke Israel pada tanggal 24 November menyebabkan kerusakan yang “signifikan” dan “luas”, surat kabar Israel Haaretz  mengonfirmasi dalam sebuah laporan.  

Setelah serangan teror pager di Lebanon dan pembunuhan sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dan minggu-minggu berikutnya, Haifa dan Tel Aviv memasuki jangkauan tembakan perlawanan Lebanon. 

Laporan Ynet muncul menjelang pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel, yang menurut pejabat AS dan Israel sudah dekat. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan akan menyetujui kesepakatan tersebut dalam rapat kabinet keamanan pada Selasa sore. 

Beirut telah menyatakan optimisme yang hati-hati, karena Netanyahu secara konsisten memblokir kesepakatan di Gaza selama lebih dari setahun. 

Perjanjian tersebut berfokus pada Resolusi PBB 1701. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Hizbullah diharuskan mundur melewati Sungai Litani, sementara tentara Lebanon mengerahkan pasukannya ke selatan. 

Namun, pihak Israel dan pejabat pemukim dari wilayah utara yang babak belur sangat marah dengan kesepakatan potensial tersebut dan jauh dari puas dengan fakta bahwa kesepakatan tersebut dilaporkan menetapkan bahwa pasukan tentara Lebanon bertanggung jawab untuk membongkar infrastruktur Hizbullah di sepanjang perbatasan. 

Para pemukim merasa pemerintah telah menelantarkan mereka. Banyak yang menolak untuk kembali ke tanah tandus yang porak-poranda tempat mereka terpaksa mengungsi pada awal pertempuran, karena mereka merasa Hizbullah tidak gentar dan memandang perjanjian itu sebagai bentuk penyerahan diri . 

SUMBER: THE CRADLE

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas