Joe Biden: Sekarang Terserah Hamas, saat Umumkan Gencatan Senjata Israel-Hizbullah yang Ditengahi AS
Presiden AS Joe Biden pada hari Selasa merayakan penerimaan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat untuk mengakhiri "konflik
Editor: Muhammad Barir
Biden mengatakan dalam beberapa hari mendatang, AS akan melakukan "dorongan" lain untuk kesepakatan gencatan senjata di Gaza bersama dengan Turki, Mesir, Qatar, dan Israel.
Perjanjian Israel-Hizbullah, menurutnya, merupakan pengingat bahwa "perdamaian itu mungkin."
"Pengumuman hari ini membawa kita lebih dekat untuk mewujudkan agenda afirmatif yang telah didorong maju selama masa jabatan kepresidenan saya, sebuah visi untuk masa depan Timur Tengah, yang damai dan sejahtera serta terintegrasi lintas batas," katanya.
Ketika ditanya oleh seorang wartawan saat ia meninggalkan podium apakah ia akan mendapatkan gencatan senjata di Gaza sebelum meninggalkan jabatannya, Biden menjawab: "Saya pikir begitu. Saya harap begitu. Saya berdoa."
Israel dan Hizbullah Setuju Gencatan Senjata, Dimulai Pukul 4 Pagi Waktu Lebanon atau Pukul 9 WIB
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengumumkan bahwa ia telah menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon.
Israel dan Hizbullah setuju gencatan senjata dimulai pukul 4 Pagi waktu setempat atau pukul 9:00 WIB pagi.
Tetapi Netanyahu menambahkan jika kesepakatan tersebut dilanggar dan Hizbullah mencoba mempersenjatai kembali, “kami akan menyerang”.
Kabinet Israel telah menyetujui gencatan senjata antara Israel dan kelompok Lebanon Hizbullah.
Kabinet Israel setujui kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.
Kabinet Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata yang didukung AS antara Israel dan Hizbullah setelah negosiasi yang berkepanjangan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyerahkan usulan tersebut kepada kabinet untuk disetujui pada Selasa malam waktu setempat.
Kesepakatan itu disetujui dengan suara 10-1, dengan hanya menteri sayap kanan Ben Gvir yang memberikan suara menentang rencana tersebut.
Israel mengumumkan kesepakatan tersebut, yang kemudian diikuti oleh pengumuman di Gedung Putih oleh Presiden Joe Biden.