Pakistan: Demo Pro-Khan Picu Kekhawatiran Akan Kudeta Militer
Para demonstran bentrok dengan pasukan keamanan di Islamabad, menuntut pembebasan mantan Perdana Menteri Imran Khan. Tentara telah…
Para demonstran di Islamabad mengatakan mereka tidak akan meninggalkan jalanan hingga Khan dibebaskan.
"Kami telah menghadapi semua rintangan demi Imran Khan yang memperjuangkan hak rakyat, dan kami tidak akan pergi sampai dia dibebaskan," kata seorang demonstran, Adnan Khan, kepada DW.
"Kami siap mati untuk Khan," tambahnya.
Pakistan berada "di ambang krisis besar" dan bisa menghadapi situasi yang lebih buruk jika tidak ada solusi politik, kata Maleeha Lodhi, mantan duta besar Pakistan untuk AS, Inggris, dan PBB, kepada DW.
“Belum pasti apakah para demonstran dapat memaksa pembebasan Khan, tetapi mereka tampaknya sangat gigih dan tidak gentar menghadapi pemerintah. Namun, sulit memprediksi bagaimana situasi ini akan berkembang,” kata Lodhi.
“Ancaman kekerasan terus ada, dengan ribuan orang di jalanan ibu kota dan pasukan polisi, paramiliter, serta tentara saling berhadapan langsung,” tambahnya.
Sekutu Khan sebut pemerintah coba meneror demonstran
Protes ini dipimpin oleh istri Imran Khan, Bushra Bibi, yang menyebut aksi ini sebagai aksi "hidup atau mati."
Penasihat media Khan, Zulfikar Bukhari, mengatakan bahwa pemerintah hanya bisa menghentikan protes dengan "meningkatkan intensitas kekerasan", dan menuduh pasukan keamanan telah menewaskan tiga demonstran.
“Skenario paling berbahaya saat ini adalah pemerintah memberi perintah kepada pasukan untuk menembak langsung ke arah demonstran yang melakukan aksi damai. Saya pikir mereka mencari alasan untuk menembak dan meningkatkan brutalitas agar ribuan demonstran menjadi takut,” kata Bukhari kepada DW.
Sejarah protes dan kudeta
Pakistan telah mengalami serangkaian protes keras yang terus berlanjut sejak Imran Khan dicopot dari kekuasaan, termasuk bentrokan selama beberapa hari di Islamabad bulan lalu.
Negara ini memiliki sejarah panjang politik yang tidak stabil dan kerusuhan sipil, termasuk beberapa kudeta militer. Kudeta terbaru terjadi pada tahun 1999 ketika Jenderal Pervez Musharraf menggulingkan Nawaz Sharif, saudara dari Perdana Menteri saat ini. Pakistan juga telah menghabiskan puluhan tahun di bawah pemerintahan militer.
Imran Khan sempat mengisyaratkan adanya keterlibatan militer dan konspirasi asing di balik pencopotannya setelah kalah dalam mosi tidak percaya di parlemen pada April 2022, tetapi para pemimpin militer membantah tuduhan tersebut.