Gencatan Senjata Lebanon Sedang Diuji, Dunia Juga Menyerukan Perjanjian Serupa Akhiri Perang di Gaza
Tentara Lebanon dan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa bergerak untuk memperkuat penempatan mereka di Lebanon selatan, kemarin subuh,
Editor: Muhammad Barir
Tantangan Israel Membuktikan Perjanjian Bukan Sekadar Janji Kosong
Surat kabar Israel Jerusalem Post menganalisis perjanjian gencatan senjata di Lebanon.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, yang ditandatangani pada Selasa malam, mulai berlaku pada hari Rabu.
Setelah lebih dari satu tahun pertempuran lintas batas dan dua bulan perang terbuka antara negara Ibrani dan milisi yang didukung Iran.
Sementara surat kabar di seluruh dunia bergegas menyajikan analisis mereka terhadap perjanjian tersebut.
Surat kabar Israel “Jerusalem Post” melihat bahwa tantangan yang dihadapi Israel adalah membuktikan bahwa perjanjian tersebut “bukan sekadar janji kosong.”
Perjanjian tersebut merupakan “kemenangan besar bagi Gedung Putih,” sementara mereka bertanya-tanya: Surat kabar Spanyol “El Pais” bertanya apakah gencatan senjata ini akan menjadi akhir perang yang efektif.
Surat kabar Israel “Jerusalem Post” mengatakan dalam editorialnya, “Bagi penduduk utara (di Israel), perjanjian ini tampaknya sangat familiar.
Mereka telah melihat perjanjian semacam ini sebelumnya, namun mereka telah melihat Hizbullah semakin kuat.
Meminta masyarakat utara untuk memercayai janji diplomatik lainnya membutuhkan lebih dari sekedar kata-kata.
Hal ini memerlukan tindakan nyata dan komitmen yang kuat terhadap keselamatan mereka.
Tantangan yang dihadapi Israel adalah membuktikan bahwa perjanjian ini bukan sekadar janji kosong belaka.