IDF Klaim Temukan Sejumlah Senjata Hizbullah yang Disembunyikan di Masjid Lebanon Selatan
IDF mengklaim telah menemukan senjata Hizbullah yang disembunyikan di sebuah masjid.
Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim pihaknya menemukan sejumlah senjata milik Hizbullah yang disembunyikan di dalam sebuah masjid selama pemindaian di Lebanon selatan beberapa hari lalu.
IDF juga mengklaim, pasukannya berupaya membubarkan tersangka yang mendekati zona terlarang di Lebanon selatan.
“IDF dikerahkan di Lebanon selatan dan akan menegakkan pelanggaran perjanjian gencatan senjata,” kata militer Israel, Sabtu (30/11/2024), dilansir The Times of Israel.
Sementara itu, Hizbullah Lebanon telah mengerahkan persenjataan yang sangat banyak selama hampir setahun permusuhan lintas batas dengan Israel.
Dikutip dari Reuters, sebagai salah satu kelompok non-negara yang paling bersenjata di dunia, kelompok ini mengatakan bahwa sejauh ini mereka hanya menggunakan sebagian kecil persenjataannya.
Kelompok yang didukung Iran ini memiliki lebih dari 150.000 rudal dan roket, menurut World Factbook dari Badan Intelijen Pusat AS.
Hizbullah mengatakan mereka memiliki roket yang dapat menghantam semua wilayah Israel.
Banyak yang tidak memiliki kendali, tetapi mereka juga memiliki rudal presisi, pesawat tanpa awak, serta rudal anti-tank, anti-pesawat, dan anti-kapal.
Pendukung utama dan pemasok senjata Hizbullah adalah Iran.
Banyak senjatanya adalah model Iran, Rusia, atau Cina.
Israel-Hizbullah Saling Klaim Pelanggaran Gencatan Senjata
Sebelumnya, Israel melakukan serangan udara pertamanya di Lebanon sejak gencatan senjata dengan Hizbullah diumumkan pekan ini.
Baca juga: Hamas Akan Hadiri Perundingan Gencatan Senjata di Kairo, Hizbullah Deklarasikan Kemenangan Ilahi
Israel mengatakan bahwa serangan itu menargetkan aktivitas kelompok militan tersebut di fasilitas penyimpanan roket di Lebanon selatan yang melanggar gencatan senjata.
Pihak berwenang Lebanon melaporkan beberapa insiden serangan mortir, serangan udara, dan tembakan Israel yang melukai dua orang yang mencoba kembali ke Lebanon selatan.
Media pemerintah Lebanon mengatakan, korban luka adalah warga sipil.