Kelaparan di Gaza Mencekam, Para Ibu Terpaksa Mengais Makanan di Tumpukan Sampah Demi Bertahan Hidup
Menurut laporan UNRWA, lebih dari 2 juta warga Palestina di Gaza menghadapi risiko kematian akibat kelaparan dan kehausan imbas blokade pangan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
Imbas blokade tersebut kini puluhan pabrik roti di Gaza yang terafiliasi oleh FAO kehabisan stok bahan pangan hingga tidak dapat menjalankan pembagian program makanan gratis kepada masyarakat sekitar.
Penutupan ini menjadi pukulan berat bagi warga Gaza yang selama ini mengandalkan roti sebagai makanan utama mereka, dilansir dari Anadolu Ajansi.
Membuat jumlah korban tewas di Gaza semakin membludak, tembus lebih dari 44.300 orang, termasuk banyak wanita dan anak-anak.
"Kami sangat khawatir kelaparan akan menjadi ancaman serius bagi warga Gaza. Akses bantuan kemanusiaan yang aman dan terjamin sangat dibutuhkan," kata Program Pangan Dunia (WFP) PBB.
AS Kecam Israel
Merespon blockade bahan pangan yang dilakukan Israel, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin bulan lalu kompak melayangkan kecaman.
Sebagai bentuk protes atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin bahkan mengirimkan surat ke para pejabat tinggi Israel
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan, surat itu sebagai komunikasi diplomatik pribadi, namun mengukuhkan kebenarannya.
Keduanya bahkan menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan Israel dalam 30 hari untuk mengatasi situasi di Gaza, dengan peringatan bahwa kegagalan untuk melakukannya dapat berdampak pada bantuan militer AS ke Israel.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)