Analisis: Bisakah Kapal Induk AS Bertahan dari Serangan Rudal Hipersonik China Jika Perang Pecah?
Jika perang pecah, terutama Amerika Vs China, Beijing diprediksi akan berusaha melumpuhkan kapal induk AS pada awal-awal pertempuran.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Rudal hipersonik
Anil mengungkapkan, kini ancaman yang masa depan bagi kapal induk adalah senjata hipersonik.
Senjata hipersonik dapat bergerak antara 5 hingga 25 kali kecepatan suara.
Terdapat dua jenis: kendaraan glider hipersonik (HGV) dan rudal jelajah hipersonik (HCM).
"Rusia telah menggunakan senjata hipersonik dalam konflik di Ukraina, menunjukkan efektivitasnya dalam menyerang target darat dan laut," katanya.
Rusia memiliki senjata hipersonik operasional yang telah berulang kali digunakan dalam perang Ukraina.
Beberapa di antaranya adalah 3M22 Zircon, Avangard HGV, dan Kh-47M2 Kinzhal.
Kinzhal dapat diluncurkan dari pesawat tempur MiG-31 dan Su-34. Moskow juga "mengembangkan Zircon, rudal jelajah hipersonik yang diluncurkan dari kapal yang mampu menyerang target darat dan laut."
Banyak yang menganggap kapal induk sebagai "permata mahkota" Angkatan Laut. Simbol supremasi penguasa samudera.
Jika perang pecah, terutama Amerika Vs China, Beijing diprediksi akan berusaha melumpuhkan kapal induk AS pada awal-awal pertempuran.
Pembom Tiongkok yang terbang di atas Pasifik Barat, meluncurkan salvo rudal antikapal hipersonik yang membanjiri sistem pertahanan di lambung kapal dan melumpuhkan kapal induk.
Senjata hipersonik menimbulkan ancaman unik dibandingkan dengan rudal balistik dan jelajah tradisional karena kecepatan dan kemampuan manuvernya yang tinggi.
Rudal jelajah tradisional juga dapat bermanuver, tetapi sistem pernapasan udaranya biasanya terbang dengan kecepatan subsonik.
"Sistem pertahanan udara armada AL Amerika akan memiliki lebih sedikit waktu untuk mencegat senjata hipersonik yang masuk," katanya.