Batal Digelar Hari Ini, Sidang Kasus Dugaan Korupsi Netanyahu Dipindah dari Jerusalem ke Tel Aviv
Netanyahu sebelumnya dijadwalkan mulai memberikan kesaksian dalam kasus dugaan korupsinya pada Senin ini (2/12/2024).
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terus menjadi sorotan publik dunia.
Hal yang kini membuatnya jadi makin tersorot perhatian publik adalah dugaan kasus korupsi yang ikut menjeratnya.
Guna membuktikan dirinya tak bersalah, Netanyahu pun sudah menyiapkan materi hukum jelang pemberian kesaksiannya pada persidangan.
Karena sosoknya yang menjadi sorotan publik internasional dan kasus dugaan korupsinya yang begitu kontroversial. Pengadilan Israel pun mengambil langkah khusus dalam hal keamanan.
Karena risiko keamanan yang begitu tinggi dalam persidangan tersebut, pihak pengadilan memutuskan untuk memindahkan agenda kesaksian Benjamin Netanyahu yang semula bakal digelar di Jerusalem untuk berpindah ke Tel Aviv.
Keputusan ini juga didasari atas rekomendasi dari agensi kontraspionase Israel, Shin Bet dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Tempat pengambilan kesaksian Netanyahu sendiri tak dilakukan dalam tempat "normal" di Tel Aviv.
Dikutip dari Times of Israel, Persidangan dugaan korupsi Netantahu tersebut bakal dipindahkan ke bunker ruang bawah tanah "Rahasia" di Tel Aviv
Adapun Pengadilan Magistrat Tel Aviv akan menjadi pihak yang bertanggungjawab atas penyediaan dan pengamanan khusu dari tempat tersebut, menurut pernyataan dari Administrasi Pengadilan Israel.
Pemindahan ini dilakukan setelah konsultasi antara pihak pengadilan dan agen keamanan Shin Bet mengenai pengamanan Netanyahu selama memberikan kesaksian.
Kesaksian dari Netanyahu ini sendiri dijadwalkan mulai digelar pada Selasa, 10 Desember 2024 pekan depan.
Dalam pernyataan pengadilan disebutkan bahwa Shin Bet dan IDF memberikan informasi "sangat rahasia" terkait ancaman yang kemungkinan bakal terjadi terhadap Netanyahu selama sidang.
Baca juga: Frustasi, Idan Alexander Minta PM Israel Netanyahu dan Donald Trump Bantu Bebaskan Sandera di Gaza
Adapun ancaman tersebut diyakini masih berkaitan dengan perang di Palestina yang masih berlangsung.
Karena laporan dari Shin Bet dan IDF tersebut, diputuskan bahwa tidak memungkinkan bagi Netanyahu untuk memberikan kesaksiannya di pengadilan Yerusalem.
Hal ini terjadi karena gedung pengadilan di Yerusalem yang tidak memiliki tempat perlindungan bom yang memadai.
Shin Bet sempat mengusulkan sebuah gedung kantor lain di Yerusalem.
Tetapi pihak pengadilan menyatakan bahwa lokasi tersebut tidak cocok untuk proses persidangan
Lokasi di Tel Aviv kemudian disepakati sebagai tempat terbaik oleh pengadilan dan Shin Bet.
Pekan lalu, Netanyahu mengajukan permintaan kepada pengadilan agar Shin Bet dan Administrasi Pengadilan memberikan rincian kepada hakim mengenai pengaturan keamanan untuk kesaksiannya.
Rincian tersebut termasuk penentuan berapa jam dalam sehari dan seminggu yang dianggap aman bagi Netanyahu untuk berada di pengadilan.
Netanyahu sebelumnya dijadwalkan mulai memberikan kesaksian dalam kasus dugaan korupsinya pada Senin ini (2/12/2024).
Akan tetapi, tim kuasa hukum pembelaannya meminta penundaan 15 hari dengan alasan kurangnya persiapan akibat jadwal padat Netanyahu yang memimpin negara di tengah perang.
Pengadilan mengabulkan penundaan selama delapan hari, dengan kesaksian dijadwalkan dimulai pada 10 Desember.
Netanyahu sendiri didakwa dengan penipuan dan pelanggaran kepercayaan dalam dua kasus, serta suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam kasus ketiga.
Ia didakwa pada Januari 2020, dan persidangan yang mencakup ketiga kasus tersebut dimulai pada Mei tahun yang sama.
Netanyahu secara konsisten membantah melakukan kesalahan dan mengklaim bahwa tuduhan tersebut adalah rekayasa dalam perburuan politik yang dipimpin oleh polisi dan jaksa negara.
(Tribunnews.com/Bobby)