Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Angka Partisipasi Pemilih Rendah di Pilkada 2024, Wamendagri Sebut Ada Kejenuhan

Faktor lain yang dilihat Bima yakni daerah-daerah yang memang kandidatnya tidak berasal dari daerah tersebut sehingga menurunkan minat memilih

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Angka Partisipasi Pemilih Rendah di Pilkada 2024, Wamendagri Sebut Ada Kejenuhan
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI Bima Arya saat ditemui awak media di Gedung DPR RI, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menjelaskan soal rendahnya partisipasi pemilih di sejumlah wilayah dalam Pilkada serentak 2024. Bima berpendapat ada kejenuhan yang terjadi dari para pemilih.

"Ya, mungkin juga ini dikarenakan ada kejenuhan antara pelaksanaan pileg pilpres dengan Pilkada, terlalu berdekatan," kata Bima di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12/2024).

Dia mengatakan rentang waktu Pilkada antara paslon dan pemilih terlalu jauh.

"Sedangkan kalau Pilkada ini kan masing-masing calon itu kan mengkondisikan para pemilihnya. Dan memang ada tren, sebetulnya Pilkada ini lebih rendah daripada Pileg atau Pilpres," kata dia.

Faktor lain yang dilihat Bima yakni daerah-daerah yang memang kandidatnya tidak berasal dari daerah tersebut. 

Baca juga: Sejumlah Warga Jatinegara Diduga Tak dapat Undangan Mencoblos di Pilkada Jakarta 2024

"Mungkin kedikenalannya lebih rendah sehingga itu merupakan disinsentif bagi pemilih untuk memilih," kaga dia.

Berita Rekomendasi

"Tapi apapun itu kita pelajari angka-angkanya menjadi bahan masukan bagi kita ketika kita nanti akan merevisi sistem pemilu dan pilkada," tandas dia.

Sebelumnya, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 baru saja digelar.

Namun ditemukan angka partisipasi pemilih di Pilkada 2024 terbilang rendah atau banyak pemilih golput (golongan putih).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 tak sampai 70 persen berdasarkan rata-rata nasional.

Berdasarkan pemantauan via Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU RI pada Jumat sore, dari 98,5 persen data yang masuk, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 hanya 68,16 persen.

Partisipasi pada Pilkada Sumatera Utara hanya 55,6 persen, sedangkan DKI Jakarta hanya 57,6 persen, terendah sepanjang sejarah.

Secara nasional, tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada ini jauh lebih rendah ketimbang Pilpres 2024 Februari lalu yang mencapai 80 persen lebih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas