Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tambah Runyam, Milisi Irak Proksi Iran Masuki Suriah untuk Bantu Militer Rezim Assad Lawan Oposisi

Militer Suriah Rezim Assad kewalahan mengatasi oposisi bersenjata anti-Rezim yang sudah menguasai Aleppo dan Idlib. MIlisi Irak proksi Iran datang

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tambah Runyam, Milisi Irak Proksi Iran Masuki Suriah untuk Bantu Militer Rezim Assad Lawan Oposisi
Rami Al Sayed/AFP
Oposisi bersenjata anti-Assad mencapai jalan raya dekat kota Azaz di Suriah utara pada hari Minggu. 

Foto-foto dan rekaman yang diterbitkan oleh para teroris menunjukkan sebagian besar dari mereka bahkan bukan warga Suriah, ada pejuang dari Uzbekistan, Cina, dan bahkan Ukraina yang bergabung dengan HTS yang dipimpin oleh tokoh yang terkait dengan Al-Qaeda.

Duduk Perkara

Iran menilai, serangan oposisi anti-rezim Bashar al-Assad di Suriah adalah bagian dari rencana AS-Israel untuk mengganggu stabilitas kawasan.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov melalui panggilan telepon pada hari Sabtu seperti dikutip dari JPost.

Dalam pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Iran, mereka melabeli ini sebagai serangan pemberontak Suriah disebut sebagai "fenomena terorisme yang mengerikan."

Menteri Iran menambahkan bahwa Iran menganggap pergerakan terkini "kelompok teroris di Suriah" sebagai bagian dari "rencana rezim Zionis dan Amerika Serikat untuk mengganggu stabilitas kawasan Asia Barat."

Menteri luar negeri Iran dan Rusia juga menyuarakan dukungan untuk  Suriah selama serangan oleh kelompok pemberontak dan menekankan perlunya kerja sama antara Iran, Rusia, dan Suriah, menurut pernyataan tersebut.

Mungkinkah Suriah kembali ke era Kegelapan tahun 2010-an?

Pertempuran baru di Aleppo menghadirkan masa depan yang tidak pasti.

Berita Rekomendasi

Sementara media Barat dan pro-Israel menekankan keuntungan teroris, masuknya dukungan militer Iran dan Rusia secara cepat menunjukkan situasi yang tidak stabil dengan hasil yang tidak dapat diprediksi. 

Duta Besar Iran untuk Lebanon yang baru-baru ini terluka dalam serangan pager Israel di negara Arab tersebut, mengatakan pada hari Jumat bahwa situasi tidak akan kembali seperti yang terjadi pada tahun 2010-an, ketika pemerintah Suriah telah kehilangan wilayah yang signifikan terhadap teroris Daesh yang didukung oleh pemerintahan Barack Obama. 

"Jika para teroris mengira mereka dapat mengulangi peristiwa awal tahun 2010-an di Aleppo, mereka keliru," katanya dalam sebuah wawancara dengan saluran berita nasional Iran. "Pemerintah Suriah kini lebih kuat, dan pemerintah Rusia lebih bertekad untuk membela Suriah. Front Perlawanan dan Iran juga terus mendukung pemerintah Suriah dan rakyatnya."

Utusan tersebut menjelaskan bahwa kelompok teroris di Suriah meyakini perang melawan Israel telah melemahkan Front Perlawanan dan Hizbullah.

"Para teroris mengira mereka dapat berhasil pada tahap ini, tetapi saya ragu mereka akan memperoleh kemenangan relatif," kata Amani.

Dalam pernyataan terpisah, Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf menegaskan kembali dukungan Iran terhadap perjuangan Suriah melawan terorisme, dengan menjanjikan bantuan serupa dengan yang diberikan selama pemberontakan Takfiri sebelumnya.

“Gerakan baru kelompok teroris Takfiri merupakan bagian dari rencana AS dan rezim Zionis yang tidak sah,” kata Qalibaf pada hari Jumat dalam sebuah posting di akun X miliknya. “Setelah mengalahkan rezim Zionis, Republik Islam Iran dan Poros Perlawanan akan mendukung pemerintah dan rakyat Suriah melawan konspirasi baru seperti di masa lalu.”

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas