Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1014: Ukraina Optimis, Gabung dengan NATO akan Hapus Ambisi Rusia
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1014: Ukraina optimis bahwa bergabung dengan NATO akan menghapus ambisi Rusia untuk melancarkan perang di Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Kepala pertahanan AS dan Ukraina membahas penggunaan rudal balistik baru oleh Rusia, persiapan untuk pertemuan donor senjata berikutnya dan rencana bantuan militer Washington tahun depan.
Pertemuan itu terjadi saat AS mengatakan akan mengirim Kyiv rudal, amunisi, ranjau antipersonel, dan senjata lainnya senilai 725 juta dolar.
"Panggilan itu juga difokuskan pada perencanaan strategis untuk tahun 2025, khususnya mengenai pasokan senjata, peralatan, dan perlengkapan unit kami," kata Menteri pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, pada Senin.
Rustem Umerov mengatakan dia dan menteri pertahanan AS, Lloyd Austin, membahas persiapan untuk pertemuan mendatang kelompok Ramstein, aliansi NATO, Uni Eropa, dan negara-negara yang telah mendukung Kyiv.
Jubir Militer Ukraina Klaim Rusia Tembakkan 60 Rudal Balistik dari Korea Utara
Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan kepada Radio Free Europe/Radio Liberty bahwa Rusia telah menembakkan sedikitnya 60 rudal balistik yang dipasok Korea Utara selama perang.
"Pada prinsipnya, akurasinya tidak terlalu tinggi. Kami memahami bahwa teknologi yang digunakan untuk memproduksi rudal tersebut sudah ketinggalan zaman," kata Andrii Cherniak, menjawab pertanyaan tentang kemungkinan penggunaan rudal balistik KN-23 oleh Rusia.
Menlu Jerman Peringatkan China agar Berhenti Dukung Rusia
Menteri luar negeri Jerman, Annalena Baerbock, memperingatkan mitranya dari China bahwa dukungan Beijing terhadap Rusia akan memengaruhi hubungan dan sebaliknya mendesak China untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.
“Presiden Rusia tidak hanya menghancurkan tatanan perdamaian Eropa kita melalui perangnya melawan Ukraina, tetapi sekarang menyeret Asia ke dalamnya melalui Korea Utara,” katanya dalam jumpa pers.
“Karena itu, mitra saya dari China dan saya telah membahas secara mendalam bahwa ini juga tidak akan menguntungkan China," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)