Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yunani Bantah Kirim Sistem S-300 Buatan Rusia ke Ukraina, Mengapa Negara NATO Bisa Punya S-300?

Sebelumnya, pada awal tahun ini Yunani dikabarkan telah sepakat untuk mengirimkan S-300 buatan Rusia ke Ukraina.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Yunani Bantah Kirim Sistem S-300 Buatan Rusia ke Ukraina, Mengapa Negara NATO Bisa Punya S-300?
Vitaly V. Kuzmin (CC BY-SA 4.0)
Sistem pertahanan A S-300V buatan Rusia. Yunani dirumorkan berencana mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia dan Patriot buatan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina. 

S-300 milik Yunani didapatkan negara itu pada akhir 1990-an.

Awalnya S-300 itu dipesan oleh Siprus yang pada tahun 1997 hingga 1998 terlibat ketegangan dengan Turki.

Turki mengancam akan menyerang setelah Siprus jika tidak mengembalikan S-300 kepada Rusia.

Siprus enggan memenuhi permintaan Turki karena pembelian S-300 itu merupakan upaya Siprus untuk mengembangkan sistem pertahanan udaranya.

Di sisi lain, Turki hampir tiap hari masuk ke zona udara Siprus tahun 1995. Oleh karena itu, Siprus memesan S-300 untuk melindungi kedaulatan udaranya.

Ketika pembelian S-300 itu terungkap, Turki ternyata memesan rudal dari Israel yang bisa digunakan untuk menghancurkan S-300.

Karena takut ancaman Turki dalam konflik Siprus bisa menyeret Yunani, negara-negara Barat mulai meminta penghentian pemasangan S-300 di Siprus.

Berita Rekomendasi

Siprus sendiri menyatakan S-300 akan batal dipasang jika Turki bersedia untuk tidak melanggar lagi kedaulatan udara Siprus. Namun, Turki menolaknya.

Kemudian, pada bulan Desember 1998 pemerintah Siprus memutuskan S-300 itu akan dipindahkan ke Kreta, Yunani, demi mengindari risiko politik. Sebagai gantinya, Siprus akan mendapatkan senjata lain dari Yunani.

Karena takut menghadapi risiko dan mempertaruhkan reputasinya dalam politik Eropa, Siprus tak langi ngotot mendapatkan S-300.

Pada tahun 2007 sistem pertahanan tersebut dijual secara permanen kepada Yunani.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas