Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Mengapa Presiden Korsel tiba-tiba mengumumkan darurat militer lalu mencabutnya? – 'Rasanya seperti kudeta Myanmar terjadi di Korsel'

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol membuat kehebohan pada Selasa (03/12) malam ketika tiba-tiba mengumumkan darurat militer di Korsel…

zoom-in Mengapa Presiden Korsel tiba-tiba mengumumkan darurat militer lalu mencabutnya? – 'Rasanya seperti kudeta Myanmar terjadi di Korsel'
BBC Indonesia
Mengapa Presiden Korsel tiba-tiba mengumumkan darurat militer lalu mencabutnya? – 'Rasanya seperti kudeta Myanmar terjadi di Korsel' 

Kemudian pekan ini, oposisi mengusulkan RUU pemotongan anggaran pemerintah secara besar-besaran dan tidak dapat diveto.

Pada saat yang sama, pihak oposisi juga bergerak untuk memakzulkan anggota kabinet dan beberapa jaksa tinggi—termasuk kepala badan audit pemerintah—karena gagal menyelidiki Ibu Negara.

Pada Selasa (03/12), Presiden Yoon menyampaikan dalam pidato nasional bahwa ia berusaha menyelamatkan Korea Selatan dari "kekuatan anti-negara".

Yoon bahkan menyebut kubu oposisi sebagai simpatisan Korea Utara, tanpa memberikan bukti.

Bagaimana reaksi warga sipil?

Sejumlah warga Korea Selatan merasa cemas ketika mendengar bahwa Presiden Yoon mengumumkan darurat militer.

Seorang warga Seoul bernama Ra Ji-soo melaporkan mendengar helikopter di dekat rumahnya pada Selasa (03/12) malam.

Dia mengatakan kepada BBC bahwa rasanya seperti "kudeta di Myanmar sedang terjadi di Korea. Saya khawatir."

Berita Rekomendasi

Dia juga mengatakan seorang teman di kepolisian telah menerima perintah mobilisasi darurat dan bergegas ke kantor polisi.

Tayangan televisi menunjukkan polisi dalam jumlah besar dikerahkan di luargedung parlemen di Distrik Yeongdeungpo di Seoul. Bentrokan sempat terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa di luar gedung tersebut

Seorang perempuan Korea Selatan, yang tidak mau identitasnya diungkap karena faktor keamanan, mengatakan bahwa dia merasa Presiden Yoon "berusaha membatasi kebebasan dan hak setiap orang untuk mengungkapkan kekhawatiran dan penilaian mereka terhadap pemerintah".

"Saya sangat takut Korea Selatan akan berubah menjadi Korea Utara lainnya," tambahnya.

Warga Seoul lainnya, Kim Mi-rim, mengatakan kepada BBC bahwa dia buru-buru mengemas perlengkapan darurat karena khawatir situasinya akan memburuk. Dia mengingat darurat militer puluhan tahun lalu yang menyebabkan sejumlah orang ditangkap dan dipenjara.

Kelegaan mengemuka beberapa jam kemudian setelah dekrit darurat militer dicabut.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas