Pemakzulan Presiden Korsel, Murka Kawan Politik dan Musuh ke Yoon Suk Yeol, Korea Utara Untung
Para analis Korea Utara memprediksi bakal ada kegaduhan politik eksekutif dan legislatif
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Berdasarkan hukum Korea Selatan, presiden harus mencabut darurat militer jika Parlemen menuntutnya dengan suara mayoritas.
Seluruh 190 anggota parlemen yang berpartisipasi dalam pemungutan suara mendukung pencabutan darurat militer.
Rekaman televisi menunjukkan tentara yang ditempatkan di Parlemen meninggalkan lokasi setelah pemungutan suara.
Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Pat Ryder mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin sedang memantau situasi dan bahwa pasukan AS sedang berhubungan erat dengan rekan-rekan mereka di Korea Selatan.
"Pemerintah AS secara umum tengah menjalin kontak dengan Republik Korea," kata Ryder kepada wartawan.
Ryder tidak mengetahui adanya perubahan pada postur pasukan untuk 28.500 personel militer AS yang ditempatkan di negara tersebut.
Baca juga: Apa Itu Darurat Militer yang Terjadi di Korea Selatan? Mengapa Bisa Terjadi?
Dalam pidato yang disiarkan langsung larut malam di YTN, Yoon mengatakan bahwa ia tidak punya pilihan selain mengambil tindakan drastis untuk melindungi kebebasan Korea Selatan dan tatanan konstitusional.
Ia mengatakan partai-partai oposisi telah menyandera proses parlementer dan membawa negara itu ke dalam krisis.
"Saya nyatakan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang merdeka dari ancaman pasukan komunis Korea Utara, untuk membasmi pasukan anti-negara pro-Korea Utara yang tercela yang merampok kebebasan dan kebahagiaan rakyat kita, dan untuk melindungi tatanan konstitusional yang bebas," katanya.
Ia menambahkan bahwa darurat militer akan membantu "membangun kembali dan melindungi" negara dari "kejatuhan ke dalam jurang kehancuran nasional."
Langkah mengejutkan Yoon mengingatkan kita pada era otoriter yang tidak terlihat sejak tahun 1980-an.
Partai Demokrat yang berhaluan liberal telah mengendalikan Majelis Nasional Korea Selatan yang beranggotakan satu kamar sejak Yoon, mantan jaksa agung, menjabat pada tahun 2022.
Pihak oposisi telah berulang kali menggagalkan agenda Yoon dan peringkat persetujuan presiden telah rendah.
Mengapa Darurat Militer Diumumkan?
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di seluruh negeri pada Selasa malam, menyalahkan aktivitas “anti-negara” oleh oposisi politiknya.