NATO Menyerukan kepada Barat untuk Beri Dukungan Cukup kepada Ukraina untuk Mengubah Arah Perang
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada hari Rabu mendesak anggota NATO untuk memberikan Ukraina senjata
Editor: Muhammad Barir
NATO Menyerukan kepada Barat untuk Beri Dukungan Cukup kepada Ukraina untuk Mengubah Arah Perang
TRIBUNNEWS.COM- Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada hari Rabu mendesak anggota NATO untuk memberikan Ukraina senjata yang cukup untuk “mengubah arah” perang, sementara pasukan Rusia memperoleh keuntungan di garis depan.
Rutte mengatakan setelah pertemuan dengan para menteri luar negeri NATO:
“Kita harus memberikan dukungan yang cukup (kepada Ukraina) untuk mengubah arah perang ini untuk selamanya.”
Dalam konteks terkait, Sekretaris Jenderal NATO mengatakan bahwa China dan Rusia sedang mencoba untuk menggoyahkan NATO melalui tindakan sabotase dan kejahatan dunia maya.
Rutte menambahkan bahwa “meningkatnya kampanye permusuhan Rusia terhadap negara-negara NATO akan mengharuskan aliansi tersebut untuk berbagi informasi intelijen dengan lebih baik untuk mengoordinasikan pertahanan infrastruktur penting.
Dalam konteks ini, Gabrielius Landsbergis, Menteri Luar Negeri Lituania, mengatakan hari ini (Rabu) bahwa anggota NATO harus memberikan jaminan untuk membawa perdamaian ke Ukraina, dan menambahkan:
“Jika kami ingin membawa perdamaian ke Ukraina, kami harus menyediakan jaminan keamanan.”
“Tidak ada cara yang lebih murah untuk menjamin keamanan selain Pasal 5 NATO,” lanjutnya,
“Perang hanya akan diselesaikan di medan perang. Siapa pun yang mengatakan bahwa kami tidak dapat menyediakan apa yang dibutuhkan Ukraina adalah delusi.”
Para menteri luar negeri NATO berada di Brussels. Untuk mengadakan diskusi pada hari kedua di markas NATO, dengan fokus pada serangan hibrida Rusia dan China.
Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavski mengatakan bahwa 500 insiden mencurigakan tercatat di Eropa selama tahun 2024, dan sekitar 100 insiden ditelusuri kembali ke Rusia.
Ia menambahkan bahwa NATO perlu mengirimkan pesan yang kuat kepada Moskow bahwa aktivitas tersebut tidak akan ditoleransi.
NATO telah menyatakan ketakutannya akan tindakan sabotase baru dan serangan siber berbahaya di wilayah aliansi tersebut, menurut apa yang dikatakan seorang pejabat senior di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.