Penasihat Donald Trump Ajukan Rencana Hentikan Tawaran Kiev Gabung NATO, Serahkan Wilayah ke Rusia
Rusia saat ini mengendalikan Krimea, yang dianeksasi pada tahun 2014, serta sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina, termasuk 80 persen
Editor: Muhammad Barir
Penasihat Donald Trump Ajukan Rencana Hentikan Tawaran Kiev Gabung NATO, Serahkan Wilayah ke Rusia
TRIBUNNEWS.COM- Rusia saat ini mengendalikan Krimea, yang dianeksasi pada tahun 2014, serta sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina, termasuk 80 persen wilayah Donbas dan lebih dari 70 persen wilayah Zaporizhzhia dan Kherson.
Penasihat Presiden terpilih AS Donald Trump mengusulkan rencana perdamaian untuk perang Ukraina yang dapat melibatkan konsesi teritorial yang signifikan kepada Rusia, yang menandakan perubahan dramatis dalam kebijakan AS.
Menurut wawancara dan pernyataan yang dianalisis oleh Reuters , proposal tersebut menyarankan penangguhan aspirasi NATO Ukraina dan memanfaatkan bantuan militer AS untuk memaksa kedua belah pihak berunding.
Di antara tokoh kunci yang menyusun proposal ini adalah pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat Keith Kellogg , utusan Trump untuk Rusia-Ukraina.
Rencana Kellogg, yang disusun bersama Fred Fleitz, merekomendasikan pembekuan garis pertempuran saat ini dan mengikat bantuan militer AS dengan kesediaan Ukraina untuk berunding.
Rencana tersebut juga mengusulkan peningkatan jaminan keamanan AS untuk Ukraina jika kesepakatan damai tercapai.
Penasihat lainnya, seperti Wakil Presiden terpilih JD Vance dan mantan penjabat kepala intelijen Richard Grenell, telah mengusulkan pendekatan alternatif, termasuk zona demiliterisasi dan pembentukan "daerah otonom" di Ukraina timur.
Semua rencana tampaknya memprioritaskan penghentian ambisi keanggotaan NATO Ukraina—tuntutan utama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Janji-janji Berani Trump Hadapi Skeptisisme
Trump berkampanye dengan janji untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun itu dalam waktu 24 jam setelah pelantikannya pada tanggal 20 Januari.
Namun, para analis mempertanyakan kelayakan jadwal ini mengingat kompleksitas konflik tersebut.
"Putin tidak terburu-buru," kata Eugene Rumer, mantan analis intelijen AS terkemuka mengenai Rusia, seraya menambahkan bahwa Presiden Rusia kemungkinan besar melihat lebih banyak keuntungan dengan menunggu waktu yang tepat dan memajukan posisinya lebih jauh.
Rusia saat ini mengendalikan Krimea, yang dianeksasi pada tahun 2014, serta sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina, termasuk 80% wilayah Donbas dan lebih dari 70% wilayah Zaporozhye dan Kherson.
Perlawanan Ukraina dan Penolakan Eropa
Meski menghadapi kekurangan tenaga kerja dan kerugian wilayah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan keterbukaannya terhadap solusi diplomatik.