Israel dan Hamas Hampir Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata 'Kecil' Selama Dua Bulan
Israel dan Hamas hampir menyelesaikan kesepakatan yang akan mencakup gencatan senjata selama dua bulan, ini detail kesepakatannya.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel dan Hamas Hampir Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata 'Kecil' Selama Dua Bulan
TRIBUNNEWS.COM - Israel dan Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata "kecil" , Otoritas Penyiaran Israel melaporkan pada Minggu (8/12/2024), mengutip sumber politik.
Otoritas penyiaran mengutip sumber Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan kalau kedua pihak hampir menyelesaikan kesepakatan yang akan mencakup gencatan senjata selama dua bulan.
Baca juga: Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa Penghentian Perang, Israel Kontak Elon Musk
Kesepakatan itu juga akan melibatkan pembebasan tahanan berdasarkan " kasus kemanusiaan ," termasuk orang lanjut usia, wanita, yang terluka dan sakit, serta penarikan tentara Israel dari sebagian Jalur Gaza, kata sumber tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Hamas dan negara-negara mediator, Mesir dan Qatar belum mengomentari laporan tersebut.
Delegasi Hamas yang dipimpin oleh wakil pemimpin Khalil al-Hayya meninggalkan Kairo Minggu malam setelah pertemuan dengan kepala Badan Intelijen Umum Mesir, Mayjen Hassan Rashad, di mana mereka membahas upaya untuk melaksanakan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Delegasi tersebut menekankan komitmennya untuk memastikan keberhasilan upaya ini dan mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengklaim dalam percakapan dengan keluarga sandera Israel di Gaza bahwa jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah pada hari Minggu dapat berkontribusi pada kesepakatan pertukaran sandera di Gaza.
Israel memperkirakan saat ini ada 101 tahanan Israel yang ditahan di Gaza.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena penolakan Netanyahu untuk menghentikan konflik yang sedang berlangsung.
Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, yang mengakibatkan kematian lebih dari 44.600 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Tekanan dari Keluarga Sandera
Pada saat suasana optimis menyebar di Israel mengenai pencapaian kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas di Jalur Gaza, keluarga para tahanan Israel mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan agar tidak menunda-nunda dan menuntut penyelesaian kesepakatan yang komprehensif dan tidak parsial.