Kabur dari Suriah, Assad dan Keluarga Dilaporkan Tiba di Rusia setelah Dapat Tawaran Suaka
Presiden terguling Suriah, Bashar Al-Assad dilaporkan telah tiba di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden terguling Suriah, Bashar Al-Assad dilaporkan telah tiba di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.
Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada Minggu (8/12/2024).
Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.
"Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan," tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.
Sementara itu, kantor berita pemerintah Rusia, TASS melaporkan bahwa Rusia akan selalu mendukung penyelesaian atas krisis di Suriah.
"Rusia selalu mendukung penyelesaian politik atas krisis Suriah. Kami mendesak agar perundingan yang dimediasi PBB dilanjutkan," kata sumber Kremlin kepada kantor berita tersebut, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Sumber tersebut juga mengatakan Rusia telah berkomunikasi dengan pemberontak di Rusia untuk keamanan militer Rusia dan hubungan diplomatik kedua negara ini.
"Pejabat Rusia sedang berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan misi diplomatik di wilayah Suriah," sumber itu menambahkan.
Sebagai informasi, pasukan rezim Assad dan kelompok anti-rezim kembali bentrok pada 27 November 2024.
Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.
Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.
Baca juga: 8 Peristiwa Kunci Perang Saudara Suriah, 13 Tahun Pertumpahan Darah
Di mana kelompok pemberontak melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.
Hingga puncaknya terjadi di hari Minggu di mana pemberontak yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 13 tahun.
Atas runtuhnya rezim Assad, warga Suriah menyambutnya dengan terkejut.
Mereka mengatakan ini membawa akhir yang tiba-tiba dan tak terduga bagi perang yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Para tahanan yang kebingungan dan gembira keluar dari penjara setelah pejuang oposisi meledakkan kunci sel mereka.
Mereka akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga.
Menangis dan meratap dalam kegembiraan dalam pertemuan tersebut.
Namun pada hari pertama pemerintahan Assad runtuh, jalan-jalan menuju Damaskus sebagian besar kosong.
Hanya ada sepeda motor yang membawa orang-orang bersenjata dan kendaraan pemberontak.
Suara tembakan terdengar di berbagai kota sebagai bentuk perayaan atas runtuhnya pemerintahan Assad.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Suriah