Rusia: Kami Tidak Mengkhianati Teman yang Lagi Kesulitan, Itulah Bedanya AS dengan Rusia
Bashar al-Assad melarikan diri bersama istri dan anak-anaknya ke Rusia setelah pemerintahannya digulingkan pemberontak.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Presiden Suriah yang digulingkan Bashar al-Assad kabur ke Rusia.
Dia melarikan diri bersama istri dan anak-anaknya ke Rusia setelah pemerintahannya digulingkan pemberontak.
Pemberontak bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyerbu ibu kota Suriah, Damaskus, dua hari terakhir yang mengakhiri kekuasaan Assad selama 24 tahun.
Setelah pemberontak naik ke tampuk kekuasaan, Assad menghilang.
Namun pejabat Rusia mengakui Bashar al-Assad dan keluarga ada di Rusia.
Kami Beda dengan AS
Perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, mengomentari kedatangan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya di Moskow.
Dia mengatakan bahwa Federasi Rusia tidak mengkhianati teman-temannya dalam situasi sulit, beda dengan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Video Warga Suriah Jarah Isi Rumah Presiden Bashar al-Assad: AC, Piring, Baju hingga Lemari
Sumber di Kremlin sebelumnya mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Assad dan anggota keluarganya tiba di Moskow, Rusia memberi mereka suaka berdasarkan pertimbangan kemanusiaan.
“Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow. Rusia tidak mengkhianati teman-temannya dalam situasi sulit. Inilah perbedaan antara Rusia dan AS,” tulis Ulyanov di saluran Telegramnya dikutip dari RIA Novosti.
Sebelumnya, perwakilan oposisi bersenjata di Suriah, yang menyita televisi pemerintah, mengudara dengan pernyataan bahwa mereka telah menguasai negara tersebut.
Perdana Menteri Suriah Mohammed Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa dia tetap berada di negaranya bersama beberapa menteri, tetapi mereka tidak tahu di mana Menteri Pertahanannya berada.
Perdana menteri juga mengatakan bahwa dia telah menjalin kontak dengan pimpinan oposisi bersenjata.
Kementerian Luar Negeri Rusia melaporkan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad, setelah bernegosiasi dengan sejumlah peserta konflik Suriah, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan meninggalkan Suriah, memberikan instruksi untuk pengalihan kekuasaan secara damai, sementara Rusia tidak berpartisipasi dalam negosiasi tersebut. .