Rebut Desa Kunci di Pokrovsk, Rusia Ubah Taktik 'Giling Daging' di Pusat Logistik Donetsk
Pokrovsk memiliki populasi sebanyak lebih dari 60 ribu orang sebelum invasi Rudia pada Februari 2022 lalu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Rusia terus mengambil keuntungan dalam penyerangan benteng terkuat dan pusat logistik di Donetsk, Ukraina timur yaitu Kota Pokrovsk.
Dalam 24 jam terakhir prajurit Vladimir Putin dikabarkan telah menguasai desa besar Sevchenko di distrik Pokrovsky bagian selatan.
Diambilalihnya Sevchenko ini menyusul setelah sehari sebelumnya desa di sebelah selatannya, Trudove (sebelah utara Kota Kurakhove) telah takluk.
Baca juga: Pokrovsk dan Kurakhovo Terdesak, Eks Presiden Tuding Militer Ukraina Pakai Taktik Giling Daging
Perwira Ukraina dengan sebutan Alex mengungkap bahwa hanya sebagian kecil di pemukiman itu yang ditandai dengan abu-abu. Selebihnya adalah 'ladang pembantaian' oleh pasukan Rusia.
"Tidak ada orang kita di sana," kata perwira berpangkat letnan tersebut dikutip dari Strana, Selasa (10/12/2024).
Meski demikian, pengakuan Alex berbeda dengan yang terlihat dari peta militer Ukraina Deep State yang menunjukkan Sevchenko sebagian besar dalam zona abu-abu, yang biasanya diartikan dalam pertempuran sengit.
Deep State juga memberi informasi bahwa serangan frontal Rusia telah mereda, yang artinya taktik 'giling daging' mulai berhenti oleh pasukan invader.
Informasi publik itu memperkirakan Rusia dari desa kunci di Pokrovsk kini mempersiapkan taktik baru perang kota untuk merebut wilayah berpenduduk yang masih terbilang banyak.
Forbes mengabarkan, jarak Sevchenko ke Kota Pokrovsk hanya sekitar 5 kilometer, karenanya para pejuang Ukraina harus siap mendapatkan serangan sewaktu-waktu dalam waktu dekat ini.
Baca juga: Garis Depan Ukraina Runtuh, Rusia Rebut Pusat Kota Kurakhovo
Pokrovsk memiliki populasi sebanyak lebih dari 60 ribu orang sebelum invasi Rudia pada Februari 2022 lalu. Namun jumlahnya terus menyusut seiring pecahnya perang. Pada Oktober 2024 jumlahnya menjadi 13 ribuan dan saat ini diperkirakan kurang dari 10.000.
Sekarang tujuan tentara Rusia adalah untuk mengepung dan memotong Pokrovsk. Majalah itu menulis bahwa inilah saat ketika nasib tidak hanya satu kota, tetapi seluruh Donbass sedang dipertaruhkan.
Menurut Forbes, salah satu poin kunci dalam pemotongan Pokrovsk adalah perebutan desa besar Shevchenko yang menghubungkan Kurakhovo dengan Pokrovsk.
Di jalur dua kota tersebut menghubungkan tiga oblast yaitu Donetsk, Zaphorozhyia dan Dnepropetrovsk. Pokrovsk saat ini adalah benteng terkuat dan menjadi pusat distribusi logistik dan rotasi pasukan Kiev.