10 Fakta Pergolakan Politik di Korsel, Korut Kritik Yoon Suk Yeol hingga Mosi Pemakzulan Kedua
Pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada awal Desember 2024 memicu serangkaian peristiwa yang dramatis. Simak fakta terbarunya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Krisis yang dimulai dengan pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada awal Desember 2024 telah memicu serangkaian peristiwa yang dramatis.
Sampai saat ini pergolakan politik di Korea Selatan terus bergulir.
Protes pecah di Seoul setelah Yoon mengumumkan darurat militer.
Para pejabat tinggi diselidiki buntut tindakan Yoon bahkan sang Presiden terancam dua upaya pemakzulan.
Mosi pemakzulan kedua yang dijadwalkan pada hari ini, Jumat (13/12/2024).
Agenda ini menjadi titik puncak dari ketegangan politik yang terus meningkat di Korea Selatan.
Simak fakta-fakta terbaru tentang pemakzulan Yoon Suk Yeol berikut ini.
1. Pengumuman Darurat Militer
Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di Korea Selatan pada Selasa (3/12/2024).
Keputusan ini mengejutkan publik dan memicu ketegangan di seluruh negara.
Darurat militer tersebut mengarah pada mobilisasi tentara yang dikerahkan ke parlemen, yang menyebabkan kerusuhan antara pasukan militer dan politisi.
Baca juga: Lama Tak Terlihat, Kini Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Muncul, Sebut Ogah Mengundurkan Diri
2. Pembatalan Darurat Militer
Beberapa jam setelah diumumkan, keputusan darurat militer dibatalkan oleh Majelis Nasional Korsel.
Sekitar 190 anggota parlemen segera mengesahkan mosi untuk mencabut status darurat yang telah diberlakukan oleh Yoon, yang memicu krisis politik di negara tersebut.
3. Demo Besar-besaran
Keputusan darurat militer menyebabkan protes besar-besaran di jalanan Seoul.
Ratusan ribu orang turun ke jalan menuntut agar Presiden Yoon mundur.