HTS Suriah Janji Balas Penderitaan Korban Rezim Assad, Hajar Pejabat yang Terlibat Penyiksaan
Pimpinan Pemberontak Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) berjanji akan menghukum para pejabat rezim Assad yang terlibat penyiksaan kepada warga sipil Suriah
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Pasca pemerintahan rezim Assad digulingkan awal pekan kemarin, para pemimpin pemberontak meminta jutaan orang yang melarikan diri dari perang untuk kembali ke kampung halamannya.
Penerapan Jam malam turut dicabut di beberapa wilayah termasuk ibu kota, Damaskus, untuk memudahkan aktivitas masyarakat membangun "Suriah baru."
Perdana Menteri baru Suriah Mohammed al-Bashir mengatakan, aliansi pemberontak yang menggulingkan presiden Bashar al-Assad akan menjamin hak-hak minoritas masyarakat.
Menurutnya, salah satu prioritas pemerintahan interim Suriah saat ini adalah memastikan warga bisa kembali bekerja.
"Sebagian besar pegawai yang bekerja di lembaga-lembaga ini (lembaga pemerintah) telah kembali dan meneruskan pekerjaannya," kata Al-Bashir.
"Pintu selalu terbuka untuk semua pegawai, kecuali mereka yang tangannya berlumuran darah dari institusi militer atau shabiha (milisi pro-Assad),” imbuh AL- Bashir.
Menyambut pemerintahan era baru Suriah, sumber yang berafiliasi dengan maskapai penerbangan nasional SyrianAir, mengatakan bahwa Bandara Internasional Damaskus Suriah akan mulai dibuka dan beroperasi kembali pada 18 Desember 2024.
Kabar tersebut turut dikonfirmasi oleh Direktur Bandara Internasional Damaskus, Anis Fallouh.
"Jika Tuhan berkehendak, bandara akan dibuka kembali secepatnya karena kami akan bekerja keras," kata Fallouh, dikutip dari The New Arab.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)