Indonesia Perkuat Komitmen Global untuk Keberlanjutan dan Kemanusiaan di Human Economic Forum
Forum ini juga diisi beberapa agenda penting, termasuk audiensi dengan Paus Fransiskus yang secara simbolis menyalakan lilin SDGs untuk Tujuan 16:
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM - 5P Global Movement, sebuah inisiatif yang bertujuan menciptakan dunia yang lebih inklusif, harmonis, dan berkelanjutan, baru-baru ini berpartisipasi dalam Human Economic Forum yang digelar di Vatikan.
Forum yang menghadirkan pemimpin global, perwakilan pemerintah, dan organisasi internasional ini membahas pentingnya kemajuan ekonomi yang tetap memperhatikan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
Sebagai bagian dari partisipasinya, Arsjad Rasjid, Co-Founder 5P Global Movement, menegaskan peran penting inisiatif ini dalam mendorong kolaborasi global untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
"5P berdiri di atas lima pilar utama: Peace, Prosperity, People, Planet, dan Partnership. Melalui partisipasi di Human Economic Forum, kami menegaskan komitmen untuk mendorong kolaborasi global demi menciptakan ekosistem ekonomi yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan," ujar Arsjad, dalam keterangan pernya, dikutip Jumat (13/12/2024).
Forum ini juga diisi beberapa agenda penting, termasuk audiensi dengan Paus Fransiskus yang secara simbolis menyalakan lilin SDGs untuk Tujuan 16: Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat.
Langkah ini menjadi seruan untuk dunia yang lebih damai dan adil. Sebagai langkah konkret lainnya, diluncurkan pula rancangan dokumen Social Taxonomy yang akan diajukan ke Uni Eropa, yang bertujuan melengkapi Green Deal dengan fokus pada keadilan sosial.
Pentingnya kolaborasi antar agama juga menjadi sorotan dalam forum ini, dengan mengingatkan pada Istiqlal Declaration yang baru-baru ini ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Umumkan Kenaikan PPN 12 Persen Kebijakan Baru Ekonomi Senin Depan
Dalam deklarasi tersebut, kedua pemimpin agama sepakat bahwa dunia tengah menghadapi dua krisis besar: dehumanisasi dan melemahnya penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), terutama hak anak yang semakin terpinggirkan.
Di tengah kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), muncul pertanyaan tentang peran institusi global dalam menciptakan solusi yang lebih adil dan manusiawi.
Forum ini mengajak dunia untuk berpikir ulang mengenai multilateralisme dan pentingnya evaluasi serta pembaruan terhadap institusi besar yang seharusnya menjadi solusi bagi tantangan global.
Sebagai bagian dari kontribusinya terhadap hak anak, 5P Global Movement juga meluncurkan 5P Kids Platform, sebuah inisiatif untuk mendukung implementasi Konvensi Hak Anak di berbagai negara.
Platform ini juga memberikan perhatian khusus kepada anak-anak korban perang di Ukraina dan Palestina, yang menghadapi dampak luar biasa dari konflik yang terus berlangsung.
Partisipasi 5P Global Movement di Human Economic Forum menjadi bukti nyata peran aktif Indonesia dalam komitmen global untuk menjawab tantangan dunia modern melalui kolaborasi lintas sektor.
Baca juga: Gebrakan Baru Jepang, Tokyo Terapkan 4 Hari Kerja Seminggu Mulai Tahun Depan
Lebih dari itu, ini memperkuat pesan penting bahwa kemajuan ekonomi harus selalu berjalan seiring dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
Dengan adanya inisiatif seperti 5P Kids Platform, diharapkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak korban perang bisa terwujud, sembari memastikan bahwa dunia tidak melupakan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.