Profil Asma Al-Assad, Istri Bashar al-Assad yang Pernah Dijuluki Sekuntum Mawar di Padang Pasir
Asma Al-Assad, mantan Ibu Negara Suriah, menjadi sorotan dunia setelah kejatuhan suaminya, Bashar al-Assad. Simak profil Asma Al-Assad berikut ini:
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Asma Al-Assad, mantan Ibu Negara Suriah, menjadi sorotan dunia setelah kejatuhan suaminya, Bashar al-Assad, yang terpaksa melarikan diri ke Rusia bersama dirinya dan tiga anak mereka.
Dikenal dengan paras cantiknya dan gayanya yang elegan, Asma pernah dijuluki sebagai "Sekuntum Mawar di Padang Pasir" oleh majalah Vogue.
Namun, setelah kekerasan yang terjadi di Suriah dan dukungannya terhadap suaminya dalam mempertahankan kekuasaan, citranya pun berubah drastis.
Ia kini disebut dengan julukan "Lady Macbeth" atau "Ibu Negara Neraka."
Simak profil Asma Al-Assad berikut ini:
Profil dan Sosok
Asma Al-Assad lahir pada 11 Oktober 1975 di London, Inggris, dari pasangan Fawaz Al Akhras, seorang ahli jantung, dan Sahar Otri, seorang diplomat, CNBC melaporkan.
Keluarganya berasal dari Suriah, tetapi Asma tumbuh besar di Inggris, yang memberinya kewarganegaraan Inggris.
Ia mengenyam pendidikan di berbagai sekolah ternama di Inggris, termasuk Queen's College.
Asma kemudian melanjutkan studinya di King's College London dengan gelar di bidang ilmu komputer dan sastra Prancis.
Baca juga: Populer Internasional: Kekhawatiran Pasukan Kurdi di Suriah - Putin Tolak Temui Assad
Setelah lulus, Asma bekerja di dunia keuangan, pertama di Deutsche Bank dan kemudian di JP Morgan.
Di sinilah ia bertemu Bashar al-Assad pada akhir 1990-an, yang saat itu memulai kariernya sebagai dokter mata di Inggris.
Beberapa bulan setelah mereka bertemu, Bashar menggantikan ayahnya, Hafez al-Assad, sebagai Presiden Suriah.
Ibu Negara Suriah
Pada Desember 2000, Asma menikah dengan Bashar al-Assad dan segera menjadi Ibu Negara Suriah.
Ia dijuluki sebagai simbol modernitas dan harapan baru bagi Suriah pada awal masa jabatannya.