Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Ibrani: Suriah Jatuh, AU Israel Siapkan Misi Besar ke Iran, Didukung AS dan Trump

Jatuhnya Suriah membuat Iran melemah, hal yang dianggap Israel sebagai peluang bersejarah untuk memukul keras Teheran dan nuklirnya yang jadi ancaman

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Media Ibrani: Suriah Jatuh, AU Israel Siapkan Misi Besar ke Iran, Didukung AS dan Trump
X/@IDFSpokesperson
Cuplikan video yang dirilis oleh juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, di akun X pada Minggu (21/7/2024), memperlihatkan peluncuran jet militer Israel sebelum mengebom Hodeidah di Yaman pada 20 Juli 2024 untuk membalas serangan Houthi pada 19 Juli 2024. 

Selama konferensi pers, Grossi mencatat bahwa ketegangan regional saat ini “menunjukkan bahwa ruang untuk negosiasi dan diplomasi” mengenai program nuklir Iran “semakin kecil.”

Upaya Iran dalam pengayaan uranium telah lama dipandang oleh Barat sebagai upaya terselubung untuk mengembangkan senjata nuklir.

Meskipun perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar membatasi program tersebut dengan imbalan keringanan sanksi yang signifikan bagi Teheran, perjanjian tersebut gagal setelah Amerika menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018.

Baca juga: Terus Hajar Suriah, Modus Baru Israel Menggambar Ulang Peta Timur Tengah Sesuai Seleranya Sendiri

Hal ini menyebabkan Iran meningkatkan kemampuan pengayaannya, yang menurut Grossi, kini mendekati ambang batas yang diperlukan untuk persenjataan.

IAEA telah mendorong lebih banyak pemantauan dan kerja sama di situs nuklir Iran. Grossi mengatakan dia bertekad menjadikan kunjungannya “sukses” dalam hal ini mengingat “keadaan serius di wilayah tersebut.”

Iran telah lama membantah mempunyai ambisi untuk membuat senjata nuklir, dan berulang kali menekankan bahwa program pengayaannya selalu bersifat damai dan hanya ditujukan untuk penggunaan sipil.

Setelah pertemuan dengan Grossi pada Kamis malam, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negaranya bersedia bekerja sama dan bernegosiasi dengan IAEA mengenai program nuklirnya, namun tidak akan melakukannya “di bawah tekanan dan intimidasi.”

Berita Rekomendasi

(oln/khbrn/*)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas