Teleponan dengan Trump, Netanyahu Rancang Operasi Pembebasan Sandera Hamas
Israel yakin bahwa 96 dari 251 sandera yang diculik Hamas pada 7 Oktober masih berada di Jalur Gaza.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa ia berdiskusi dengan Presiden terpilih AS Donald Trump tentang upaya yang sedang berlangsung untuk membawa kembali para sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
Netanyahu bilang, dia dan Trump berbicara “panjang lebar tentang upaya yang akan dilakukan untuk membebaskan sandera warga Israel di tangan Hamas.
Namun Netanyahu menolak menjelaskan secara spesifik.
“Kami bekerja sepanjang waktu, tanpa istirahat, untuk membawa pulang para sandera kami, baik yang hidup maupun yang tewas,” katanya.
“Semakin sedikit kita membicarakannya, semakin baik – dengan begitu, dengan pertolongan Tuhan, kami akan berhasil,” kata dia.
Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada harian Israel Hayom pada hari Minggu bahwa kesepakatan gencatan senjata kemungkinan akan diselesaikan pada hari Hanukkah, yang dimulai tahun ini pada malam tanggal 25 Desember.
Namun, untuk saat ini, pembicaraan mengenai jumlah sandera yang akan dibebaskan dalam kesepakatan parsial masih terhenti, menurut Channel 13.
Hamas bersikeras melepaskan sandera jauh lebih sedikit dari yang diminta Israel, dan Israel tidak mau mengalah, sebut laporan tersebut.
Channel 12 hari Minggu malam melaporkan, selama percakapan dengan Donald Trump, Netanyahu mengatakan kepada Trump bahwa AS harus menekan para perunding untuk menyetujui pembebasan sandera dalam jumlah yang jauh lebih banyak.
Kepada Trump, Netanyahu bilang bahwa Hamas saat ini menawarkan “jumlah yang tidak dapat diterima untuk dibebaskan dalam kategori “kemanusiaan”.
Di hari yang sama, Netanyahu mengadakan kabinet keamanan nasional di markas Komando Pusat IDF di Yerusalem.
Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara juga ikut serta dalam pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Keamanan Mossad dan Shin Bet mengatakan kepada para menteri bahwa ada kemauan baru di antara Hamas untuk mencapai kesepakatan, menurut Ynet, yang mengutip seorang pejabat senior Israel.
Baca juga: IDF Bunuh Puluhan Sandera Israel di Gaza, Hamas: Zionis Gagal, Netanyahu Harus Tanggung Jawab