Vanuatu Diguncang Gempa 7,4 M: Kedutaan AS Rusak, Jalan Terputus hingga Komunikasi Terganggu
Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter telah melanda ibu kota Vanuatu, Port Vila pada Selasa (17/12/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter telah melanda ibu kota Vanuatu, Port Vila, pada Selasa (17/12/2024).
Menurut laporan awal Survei Geologi Amerika Serikat, gempa terjadi di lokasi 37 km (22,9 mil) dari ibu kota dan kedalaman 10 km (6,2 mil), dikutip dari Al Jazeera.
Namun, Survei Geologi AS selanjutnya mengumumkan laporan terbaru bahwa kedalaman gempa mencapai 43 km (26,7 mil), yang diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 5,5 di dekat lokasi yang sama.
Gempa yang terjadi pada pukul 12.47 waktu sempat ini sempat memicu peringatan tsunami di beberapa wilayah.
Akan tetapi, pada pukul 14.14 waktu setempat peringatan tsunami dicabut.
Meski begitu, guncangan gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan dan beberapa infrastruktrur di Port Vila.
Seorang jurnalis yang tinggal di Port Vila, Dan McGarry, mengatakan bahwa polisi memberitahunya bencana alam ini menewaskan 1 orang dan 3 orang lainnya terluka.
Menurut McGarry, ini adalah gempa terdahsyat yang menghantam Vanuatu.
"Itu adalah gempa bumi paling dahsyat yang pernah saya alami selama 21 tahun tinggal di Vanuatu dan Kepulauan Pasifik. Saya telah melihat banyak gempa bumi besar, tetapi tidak pernah seperti ini," katanya, dikutip dari Reuters.
Ia juga mengatakan bahwa gempa ini telah merusakan jalan yang menghubungkan Port Vila ke terminal pelayaran internasional.
"Jalan yang menghubungkan Port Vila ke terminal pelayaran internasional terhalang oleh tanah longsor," tambahnya.
Menurut rekaman yang diunggah di media sosial, jendela-jendela rusak dan pilar-pilar beton di gedung kedutaan runtuh.
Baca juga: Menlu RI Soroti 3 Bidang Kerja Sama Penting dengan Vanuatu
Kedutaan Besar AS di Port Vila termasuk di antara bangunan yang rusak.
Pejabat AS mengatakan bangunan tersebut mengalami kerusakan parah dan akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak gempa bumi ini dan pemerintah AS akan bekerja sama erat dengan mitra kami di Vanuatu," kata kedutaan besar di Papua Nugini dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC
Direktur perusahaan petualangan Vanuatu Jungle Zipline, Michael Thompson, mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan operasi penyelamatan.
"Ada beberapa gedung yang runtuh di sekitar kota. Operasi penyelamatan besar sedang dilakukan untuk mengevakuasi orang-orang yang mungkin masih hidup di dalam gedung," kata Thompson.
Namun, layanan komunikasi di Port Vila mengalami gangguan.
"Sebagian besar komunikasi telah terputus," tambahnya.
Australia mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan kepada Vanuatu apabila diperlukan.
"Vanuatu adalah keluarga dan kami akan selalu ada di saat dibutuhkan," tulis Menteri Luar Negeri Penny Wong di media sosial X.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh seorang juru bicara Palang Merah Australia.
“Tim Palang Merah yang terlatih dan berpengalaman sudah berada di lapangan dan siap membantu masyarakat yang terkena dampak dengan barang-barang bantuan yang telah diposisikan sebelumnya,” kata juru bicara tersebut.
“Palang Merah Australia akan terus memantau situasi ini dengan saksama," tambahnya.
Vanuatu merupakan kepualan dataran rendah yang terdiri dari sekitar 80 pulau.
Negara ini sering terdampak beberapa bencana, termasuk gempa bumi.
(Tribunnews.com/Farrah)