Ukraina: Tentara Korea Utara Tidak Tahu Drone Itu Berbahaya dan Mereka Bisa Jadi Sasaran Empuk
Pasukan Korea Utara tidak menyadari bahwa drone itu berbahaya dan mereka menjadi sasaran empuk, kata pasukan Ukraina.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
"Itu adalah pertama kalinya rasanya seperti memainkan simulator komputer dalam easy mode."
Pada hari Senin (16/12/2024), juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan pasukan Korea Utara telah bergerak ke garis depan dan secara aktif terlibat dalam operasi tempur.
Selama jumpa pers di hari yang sama, sekretaris pers Pentagon Mayjen Patrick Ryder mengatakan mereka memiliki indikasi bahwa tentara Korea Utara yang terlibat dalam pertempuran di Kursk telah menderita kerugian.
Setidaknya 30 tentara Korea Utara tewas atau terluka selama operasi penyerangan di dekat desa Plekhovo, Vorozhba, dan Martynovka di atau dekat wilayah Kursk akhir pekan lalu, kata intelijen militer Ukraina (GUR) pada hari Senin.
Beberapa ratus tentara Korea Utara tewas atau terluka dalam pertempuran di wilayah Kursk, ujar seorang pejabat militer senior kepada Associated Press pada hari Selasa (17/12/2024).
Pada hari Selasa, GUR mengatakan, pasukan Korea Utara telah mendirikan pos pengamatan tambahan, karena takut akan serangan pesawat nirawak Ukraina setelah menderita kerugian serius.
Setidaknya 100 tentara Korea Utara tewas, 1.000 lainnya terluka dalam pertempuran di Rusia, kata intelijen Korea Selatan
Korea Utara mungkin akan mengirim lebih banyak pasukan ke Rusia meskipun ada korban jiwa, kata Intelijen Nasional Korea Selatan kepada anggota parlemen selama rapat pada hari Kamis (19/12/2024), ABC News melaporkan.
Setidaknya 100 tentara Korea Utara tewas, dan lebih dari 1.000 lainnya terluka selama pertempuran di Kursk, Rusia, kata anggota parlemen Korea Selatan Lee Sung-kwon.
Perkiraan AS dan Ukraina menunjukkan, ada sekitar 10.000-12.000 tentara Korea Utara saat ini di dalam Rusia, dengan fokus mereka di wilayah Kursk.
Pejabat Ukraina dan Amerika sekarang mengatakan, pasukan Korea Utara secara aktif terlibat dalam pertempuran dan menelan korban jiwa.
Intelijen Nasional Korea Selatan menemukan bukti yang menunjukkan bahwa ada banyak korban dari pihak Korea Utara termasuk pejabat senior selama serangan rudal, pesawat nirawak, dan latihan militer, kata Lee pada hari Kamis.
Baca juga: Alasan Rusia Sembunyikan Pasukan Korea Utara, Laser Tryzub Ukraina Bisa Hancurkan Pesawat dari 2 Km
Alasan mengapa ada begitu banyak korban meskipun hanya ada sedikit pertempuran adalah karena tentara Korea Utara dikerahkan sebagai "pasukan kejut" atau pasukan penyerang garis depan di lapangan terbuka yang tidak dikenal dan tidak memiliki kemampuan untuk menanggapi pesawat nirawak, kata Lee.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)