Ingin Bungkam Pakar AS & Eropa, Putin Tantang Barat Tembak Jatuh Rudal Oreshnik di Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin menantang Barat untuk menembak jatuh rudal hipersonik Oreshnik milik Rusia dan melakukan duel teknologi.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
Kamera pengawas memperlihatkan enam bola api yang sangat besar dan muncul dari kegelapan. Rudal itu menghantam tanah dengan kecepatan tinggi.
Dikutip dari Associated Press, beberapa jam setelah serangan rudal itu, Putin berbicara melalui televisi untuk memerkan rudal dipersonik terbaru Rusia: Oreshnik.
Dia memperingatkan Barat bahwa Rusia bisa menggunakan Oreshnik untuk melawan negara-negara NATO yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia.
Adapun Oreshnik dalam bahasa Rusia berarti ‘kacang hazel’.
Putin mengklaim Oreshnik menghantam target dengan kecepatan Mach 10 atau sepuluh kali kecepatan suara. Militer Ukraina bahkan menyebut kecepatannya mencapai Mach 11.
Rudal yang menurut Putin “seperti meteorit” itu diklaim tak bisa ditangkis sistem pertahanan antirudal apa pun.
Kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia Jenderal Sergei Karakayev mengatakan Oreshnik bisa membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional. Rudal itu bisa mencapai target mana pun di Eropa.
Baca juga: Rusia Tak Mau Kalah dari Ukraina, Rudal Oreshnik Jadi Peringatan Serius bagi AS dan Barat
Sementara itu, Kementerian Pertahanan AS menyebut Oreshnik adalah rudal eksperimental berjenis balistik jarak menengah. Oreshnik dibuat berdasarkan rudal balistik antarbenua yang dikenal sebagai RS-26 Rubezh.
Rudal jarak menengah bisa terbang hingga sejauh 500 hingga 5.550 km. Rudal jenis itu dilarang berdasarkan perjanjian era Uni Soviet. Namun, perjanjian itu telah ditinggalkan Rusia dan Moskow tahun 2019.
Direktorat Intelijen Utama Ukraina mengatakan Oreshnik memiliki enam hulu ledak. Masing-masing berisi subamunisi.
Hulu ledaknya yang bisa ditargetkan secara independen seperti gugus kacang hazel di pohonnya mungkin menjadi inspirasi untuk nama rudal itu.
Putin mengklaim rudal Oreshnik sangat kuat sehingga kekutan beberapa rudal itu, meski membawa hulu ledak konvensional, bisa menyamai serangan nuklir.
Menurutnya, Oreshnik bisa menghancurkan bunker bawah tanah. “Tiga, empat lantai, atau lebih ke bawah,” katanya.
(Tribunnews/Febri)