Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IRGC Bantah Klaim Putin soal Rusia Evakuasi 4.000 Tentara Iran dari Suriah

Dua komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) bantah klaim Presiden Putin soal Rusia evakuasi 4.000 tentara Iran dari Suriah. IRGC sebut itu warga sipil.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in IRGC Bantah Klaim Putin soal Rusia Evakuasi 4.000 Tentara Iran dari Suriah
Sergei SAVOSTYANOV / POOL / AFP
Dalam foto kumpulan yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan kepala kotamadya di entitas konstituen Rusia sebagai bagian dari Forum Kota Seluruh Rusia "Tanah Air Kecil - Kekuatan Rusia", di wilayah Moskow pada 16 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) menolak pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang Rusia yang membantu untuk memindahkan 4.000 tentara Iran dari Suriah ke Iran.

“Jumlah orang yang dipindahkan oleh Rusia dari Suriah ke Iran tidak berjumlah 4.000 orang," kata Jenderal Ismail Kothari, anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Parlemen Iran, Jumat (20/12/2024).

“Banyak warga Iran telah lama tinggal di Suriah dan Rusia telah memindahkan sebagian besar dari mereka dari Suriah ke Iran. Kami tidak memiliki personel militer sebanyak itu di Suriah," lanjutnya.

Ia menegaskan Iran terlambat dalam memindahkan penasihatnya dari Suriah karena mereka memutuskan untuk mendukung tentara Suriah melawan oposisi bersenjata Suriah hingga menit akhir.

“Adapun keterlambatan kami dalam menarik penasihat kami dari Suriah, itu karena kami memutuskan untuk tetap mendukung tentara Suriah hingga menit terakhir dengan harapan bahwa mereka akan bertahan, tapi kami melihat tentara tidak bisa bertahan, bahkan (Presiden Suriah) Tuan Bashar pun tidak,” katanya.

"Dalam bentrokan baru-baru ini di Suriah, 15 penasihat Iran terbunuh," tambahnya, menyebut kematian pasukan Iran di Suriah.

Ini adalah pertama kalinya seorang pejabat Iran mengungkap pembunuhan tentara Iran selama pergerakan pasukan oposisi bersenjata menuju ibu kota Suriah, Damaskus hingga jatuhnya rezim Assad pada 8 Desember 2024.

Berita Rekomendasi

"Kami tidak mengizinkan Rusia untuk mentransfer pasukan militer kami," tegasnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

IRGC: Rusia Bantu Pindahkan Warga Sipil, Bukan Militer Iran

Sementara itu, Brigadir Jenderal Muhammad Jaafar Assadi, Asisten Komandan Markas Besar Garda Revolusi Khatam al-Anbia, mengatakan Rusia membantu memindahkan warga sipil Iran yang berada di Suriah, bukan militer Iran.

“Rusia membantu kami memindahkan warga negara Iran dan lainnya, tapi mereka bukan penasihat militer Iran karena kami secara mandiri menarik penasihat kami dari Suriah," katanya, Jumat.

Baca juga: Putin Terbangkan 4.000 Tentara Iran dari Suriah ke Teheran, Ngotot Sebut Rusia Tidak Kalah

Ia mengatakan warga negara Iran tersebut dipindahkan dari Suriah karena masalah keamanan.

“Banyak pasukan di bawah komando Iran di Suriah adalah penganut Syiah Afghanistan, Pakistan, atau Suriah yang dipindahkan ke Iran karena alasan keamanan dan kondisi sektarian, dan di antara mereka ada beberapa guru Iran yang secara resmi bekerja di Suriah, di mana kami meminta mereka untuk kembali ke Iran melalui Lebanon," katanya.

“Kami tidak akan membiarkan Rusia memindahkan pasukan militer kami. Sebaliknya, mereka (yang dipindahkan) sebagian besar adalah warga sipil, dan beberapa dari mereka adalah pelayan kuil Sayyida Zeinab dan Sayyida Ruqayyah, yang datang ke Iran untuk kelangsungan hidup mereka," tambahnya, seperti diberitakan Sky News.

Putin: Rusia Memindahkan 4.000 tentara Iran dari Suriah

Dalam pernyataan publik pertamanya mengenai jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Rusia telah memindahkan empat ribu pejuang Iran dari Suriah, dan menekankan jatuhnya al-Assad tidak berarti kekalahan Rusia.

Menurut Putin, Rusia memindahkan empat ribu anggota pasukan Iran dari Suriah atas permintaan Iran.

"Iran sebelumnya telah meminta bantuan dari Rusia dalam memindahkan unit mereka ke Suriah dan kali ini mereka meminta bantuan Rusia untuk mengeluarkan mereka," katanya, Kamis (19/12/2024).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas