Militer Israel Akui Strategi Houthi Yaman Sulit Diprediksi: Mereka Bukan Musuh Biasa
Militer Israel menyebut kelompok bersenjata Yaman, Houthi, sebagai musuh yang tak biasa sebab strategi mereka sulit diprediksi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.com - Sumber militer dan keamanan Israel dalam wawancara bersama Maariv, Senin (23/12/2024), mengungkapkan serangan kelompok Houthi Yaman pada Sabtu (21/12/2024), telah membayangi dan menimbulkan kekhawatiran bagi Tel Aviv.
Sumber itu mengakui strategi teka-teki Houthi rumit diprediksi, dan mengatakan, "Mereka bukanlah musuh biasa."
Di antara berbagai kerumitan dalam menghadapi Houthi dan Angkatan Bersenjata Yaman, kata sumber itu, adalah jarak ribuan kilometer yang memisahkan Israel dan Yaman.
Terlebih, Angkatan Bersenjata Yaman tersebar di seluruh negeri dan hadir di wilayah-wilayah yang tidak tercantum di peta, dilansir Al Mayadeen.
Sumber keamanan lainnya mengatakan, kelompok Houthi merupakan tantangan yang belum pernah "dihadapi Israel sebelumnya."
"Israel tidak tahu bagaimana cara mengatasinya," lanjut sumber itu.
Baca juga: Media Israel Sebut Iran Masih Jadi Kekuatan Besar, Ragukan Tel Aviv Bisa Hadapi Teheran Jika Perang
Baru-baru ini, media Israel secara menyeluruh memeriksa kesulitan militer dalam menghadapi Houthi, terutama kemampuan militer Yaman dan kegagalan lembaga keamanan Israel untuk mencegat rudal balistik Houthi.
Karena itu, Israel memandang sulit untuk mengalahkan Houthi.
Israel, lapor i24News, merasa perlu bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk melawan kelompok itu.
Netanyahu Bakal Ambil Tindak Tegas Terhadap Houthi
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pihaknya bakal bertindak tegas terhadap kelompok Yaman, Houthi, yang didukung Iran.
Ia juga memastikan "balasan Israel" terhadap Houthi, tak akan berbeda kepada kelompok militan lain yang didukung Iran.
"Sebagaimana kami bertindak dengan kekuatan penuh terhadap poros yang didukung Iran, maka kami akan bertindak serupa terhadap Houthi," kata Netanyahu dalam pertemuan Kabinet Keamanan di Komando Angkatan Udara utara, Minggu (22/12/2024), dikutip dari Iran International.
Lebih lanjut, Netanyahu mengungkapkan Israel akan dibantu sekutunya, Amerika Serikat (AS), dalam menghadapi Houthi.
"Hanya dalam kasus ini, kami tidak bertindak sendiri. Amerika Serikat, serta negara-negara lain, melihat Houthi sebagai ancaman tidak hanya bagi pelayaran internasional, tetapi juga bagi tatanan internasional."