Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernah Disebut Ingin Ledakkan Timur Tengah, Menteri Israel Ben Gvir Nekat Berdoa di Al-Aqsa

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir kembali masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Dia mengaku berdoa di sana meski dilarang.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Pernah Disebut Ingin Ledakkan Timur Tengah, Menteri Israel Ben Gvir Nekat Berdoa di Al-Aqsa
X/itamarbengvir
Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada hari Kamis, (26/12/2024). 

Arbel mewakili faksi Ortodoks dalam koalisi pemerintahan Israel. Dia menolak keberadaan orang Yahudi di Al-Aqsa.

Ada banyak komunitas ultra-Ortodoks yang meyakini kompleks itu sebagai area sakral dan mematuhi aturan yang melarang kunjungan ke sana.

Sementara itu, warga Palestina takut, serbuan Israel itu pada akhirnya akan membuat masjid itu dibagi dua menjadi milik umat Islam dan Yahudi.

Hal seperti itu pernah terjadi pada Masjid Ibrahimi di Hebron yang dipecah tahun 1990-an.

Komunitas Yahudi dengan latar belakang Kompleks Masjid Al Aqsa yang mereka sebut dengan Bukit Bait Suci di Al-Quds (Yerusalem) di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Komunitas Yahudi dengan latar belakang Kompleks Masjid Al Aqsa yang mereka sebut dengan Bukit Bait Suci di Al-Quds (Yerusalem) di wilayah Palestina yang diduduki Israel. (khaberni/HO)

Dituding ingin "ledakkan Timur Tengah"

Perilaku Ben Gvir yang kerap masuk ke kompleks Al-Aqsa perang dikecam oleh Yoav Gallant yang waktu itu masih menjadi Menteri Pertahanan Israel.

Gallant menuding Israel ingin "meledakkan" Timur Tengah dengan mengubah status quo Al-Aqsa.

Tuding itu disampaikan Gallant setelah Ben Gvir mengizinkan pemukim Yahudi untuk berdoa di sana.

Baca juga: Tanggapi Klaim Mantan Sandera Hamas, Ben Gvir Tetap Tolak Gencatan Senjata

Berita Rekomendasi

"Itamar Ben Gvir terus berupaya meledakkan Timur Tengah," kata Gallant di X pada bulan Juli 2024.

"Saya dengan tegas menolak gagasan apa pun yang membahayakan status quo di kota suci Yerusalem."

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas